Powered By Blogger

Welcome Sahabat.

Saya sebagai penulis berharap dapat berbagi ilmu dan pengalaman bersama-sama sahabat semua. thanks

Sabtu, 16 Mei 2009

Al-Qur’an

Al-Qur’an


Allah menciptakan manusia, ternyata mempunyai suatu tujuan yaitu dalam rangka mengabdi kepada Allah ROBB semesta alam. Dalam rangka pengabdian ini, manusia ternyata memerlukan suatu Pedoman (bashoir) beribadah yang benar, hal ini dijelaskan dalam Qs.45/20

                "Al Quran Ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." 

Dapat kita analogikan : seseorang yang ingin memperbaiki sebuah pesawat televisi, pasti membutuhkan pedoman serta petunjuk bagaimana memperbaiki atau mereparasi pesawat televisi tersebut, karena tanpa pedoman yang benar tidak mungkin pesawat televisi tersebut benar, malahan bisa-bisa tambah hancur, ya-tidak?

Sama seperti halnya dalam rangka kita beribadah kepada allah  ROBB semesta alam, kita tidak bisa beribadah tanpa adanya suatu pedoman, pedoman dalam kita beribadah ialah Al-qur’an.

Karena itulah orang yang tidak paham Al-qur’an akan masuk neraka, karena ia tidak paham apa dan bagaimana cara beribadah yang benar kepada Allah, hal ini dijelaskan oleh allah dalam Qs.7/179

       “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. 

            Karena itu marilah kita sadari bersama betapa pentingnya kita paham apa dan bagaimana cara kita berqur’an berdasarkan ketentuan Al-qur’an itu sendiri. Bagaimana cara kita berqur’an? Hal ini dijelaskan oleh allah didalam Qs.2/185 

         "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk / huda bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu / Bayinah dan pembeda / furqon (antara yang hak dan yang bathil)”. 

            Melalui firman allah inilah kita dipahamkan bahwa ternyata Al-qur’an itu terdiri atas 3 (tiga) dimansi / sisi , Semua ayat al-qur’an, yang terdiri atas 6236 ayat,114 surat, 30 juz memiliki ketiga dimensi ini, yaitu : 

            1.Huda      : Tulisan mengenai petunjuk yang ada didalam mushaf al-qur’an. Yang berisi tentang teori-teori dan konsep-konsep wahyu.

            2.Bayinah : Bukti atau fakta dari petunjuk / huda, yang ada pada alam semesta. Yang berisi bukti real nya yang dapat dilihat didengar dan dirasa.

            3.Furqon   : Pembeda dan pemecah anatara haq dan batil. 

            Adanya suatu aksioma yang terdapat dalam masyarakat bahwa kalau kita membaca al-quran kita akan mendapatkan pahala, jangankan membaca hanya dengan mendengarkan saja kita telah mendapatkan yang namanya  pahala, jangankan mendengar hanya dengan punya niat saja kita telah mendapatkan pahala, benarkah aksioma yang terdapat dalam masyarakat ini, untuk melihat ini secara proporsional mari kita pahami Qs.61/2-3 

              “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”. 

Berdasarkan ayat ini ternyata Al-qur’an tidak hanya sekedar untuk dibaca-baca saja,karena apabila sekedar dibaca-baca saja tanpa penah kita bayinahkan menjadi kenyataan serta kita tidak pernah bisa mambedakan, bukan pahala yang kita terima tetapi murka allah. Dalam kita memahami Al Quran kita harus dapat mengenal pakai gaya bahasa apa. Karena Al Quran memiliki 2 gaya bahasa, jika kita tidak dapat memahami kedua model gaya bahas ini kita dapat tersesat ketika membaca Al Quran. Dua model gaya bahasa tersebut adalah Qs. 3/7 

"Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal."

Inilah kedua gaya bahasa yang digunkanan dalam Al Quran, yaitu gaya bahasa Muhkamat yang model gaya bahsanya jelas dan mudah untuk dipahami ayat yang menggunakan model bahasa muhkamat adalah gaya bahasa hukum karena hukum. Misalnya di Qs. 24/2

"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman." 

 Yang kedua gaya bahasa mutasyabihaat yaitu gaya bahasa sifatnya majas atau analogi. Seringnya didalam Al Quran kisah para nabi, kondisi alam semesta diceritakan dengan gaya bahasa ini. Karena cerita tersebut berisi tentang strategi perjuangan menegakkan Dien.

Model gaya bahasa seperti tidak dapat dipahami oleh sembarangan orang. Gaya bahasa seperti ini hanya dapat ditangkap oleh orang yang mempergunakan akalnya saja (Ulil Albab). Dalam gaya bahasa seperti inilah wahyu Al Quran tersimpan, jadi jika seseorang tidak dapat menagkap makan gaya mutasyabihat maka orang tersebut tidak dapat memahami wahyu Al quran. Semisal Qs. 3/190

Orang tidak dapat memahami kenapa Alloh bercerita tentang pergantian siang dan malam, dan penciptaan langit dan bumi. sehingga al Quran Cuma dipahami bahwa Alloh sedang enceritakan kekuasaannya saja. Inilah jika kita tidak dapat menangkap sinyal dibalik ayat tersebut maka akan tersesat. 


Dien Al Islam

Dien Al Islam

Banyak sekarang orang tidak tahu apa sebenarnya yang mereka anut. Merka kebanyakan hanya mengikuti pendapat para orang tua mereka atau para -ulama- mereka. Sehingga menjadikan mereka tersesat oleh pendapat kebanyakan orang yang entah darimana dasar ilmunya. Banyak orang mencari kebenaran tentang apa sebenarnya islam yang mereka anut.

Saat ini orang -muslim taat- merasa sangat tertekan dengan kondisi dunia yang tidak sesuai dengan kaidah islam menurut mereka. Kata merka islam yang dibawa oleh Muhammad 14abad yang lalu memiliki sifat yang sangat universal. Namun oarng modern berfikir ternyata islam adalah  kolot tidak bisa mengikuti perkembangan jaman yang sudah demikian canggih itu.

Ummat muslim sangat identik dengan orang kampong yang susah menerima perkembangan jaman. Merka dalam memperjuangngkan keyakinanya dengan jalan terorisme. Sampai-samapi bila mendengar tentang ummat islam akan terbayang orangnya berjenggot, pakai baju gamis, kemana-mana sering bawa bom. 

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita mendalami makna isi dari alQur’an, agar mengikis pemahaman tentang islam yang radikal tersebut. Saat ini memang sanagt aneh para pengakidah muslim juetru malah tidak tahu apa sebenarnya makna isi alqur’an.

Mereka hanya mengakui bahwa alqur’an adalah sumber segala sumber kebenaran. Namun pada kenyataannya mereka justru jauh dari pemahaman alqur’an. Sangat ironis memang bila kita melihat jumlah mayoritas penduduk negeri ini yang 80% mengaku penganut islam.

Banyak orang yang ingin beribadah kepada Alloh namun tidak kenala siapa sebenarnya yang merka abdi. Aneh sekali mana kala ada seseorang beribadah tidak tahu siapa. Hanya sebatas nama mereka mengenal Alloh, padahal alloh telh menurunkan alkitab yang berfungsi untuk mengetahui siapa sebenarnya yang mereka abdi.  

Betapa pentingnya kita sebagai ummat islam harus memahami islam dari sumbernya langsung yaitu alqur’an. Agar kita tidak termasuk orang yang Cuma ikut-ikut, krena banyak orangnya(6/116). Apabila kita melihat perjalanan rosululloh Muhammad dalam proses penegakan dien. Muhammad dimaki habis-habisan oleh bangsanya karena mendakwahkan islam. Bahkan Muhammad dikejar-kejar ingin dibunuh oleh bangsanya sendiri. Hingga setelah hijrah Muhammad melaksanakan perang menantang semua Negara-negara didunia untuk tunduk kepadanya.

Bila kita mau berpikir sungguh aneh mengapa Muhammad begitu gencarnya dia dimusuhi hanya kren mengajarkan bagaiman melakukan ritual islam yang benar. Mengapa saat ini tidak terulang kejadian Muhammad mendakwahkan islam. Banyak para ustad yang mendakwahkan islam namun justru uang yang mereka dapatkan bukan cacian dan makian dari bangsanya.

Seharusnya jika benar mereka mencontoh Rosul kejadian Rosululloh harus terulang. Jika rosul dulu mendakwahkan Islam dikejar-kejar ingin dibunuh maka sekarang orang mendakwahkan islam harus dikejar-kejar mau dibunuh.

Betapa pentingnya mentelaah apa sebenarnya yang didakwahakan Muhammad 14 abad tahun yang lalu. Maka sekarang kita coba buka alqur’an karena Muhammad dulu adalah mendakwahkan alqur’an. 

Dalam kita memahami Islam perlu adanya ilmu sebagai konsekwensi alloh menciptakan bagi manusia akal yang berfungsi sebagai sarana untuk memahami sesuatu, telinga untuk mendengar dan mata untuk melihat (17/36). Berbicara masalah ilmu adalah berbicara masalah teori yang sifatnya objektif, ilmiyah.

Maka dari itu alloh menurunkan alqur’an sebagai ilmu untuk mendukung akal manusia. Alqur’an adalah satu-satunya ilmu dasar yang mampu menjelaskan segala sesuatu(12/111). Maka sebelum kita mebahas lebih jauh tentang dien ini, simpan dulu pemahaman hasil dari pemikiran pribadi kita atau orang banyak yang pasti sifatnya spekulatif (45/23,6/116). 

  • Hal Tentang Dien 

Dien banyak dipahami oleh kebanyakan orang saat ini dengan agama. Agama bila kita pelajari lebih dalam, lebih banyak berbicara masalah Kredo dan ritual. Kredo adalah kepercayaan terhadap adanya Alloh yang berkuasa mengatur seluruh jagat alam raya ini. Dan Ritual adalah berbicara masalah tentang bagaiman kita –menyembah- kepada Alloh sebagai bentuk ketaatan kepadaNya.

Bicara masalah kepercayaan hal ini hanya dapat dilakukan oleh makhluk yang disebut manusia. Karena makhluk selain manusia tidak bisa memahami. Suatu kepercayaan hanya dapat ditangkap oleh akal manusia, karena kepercayaan adalah sebuah refleksi dari ilmu. Sehingga sangat mustahil bila hewan memiliki kepercayaan karena hewan tidak memiliki kemampuan untuk memahami.

Begitu juga dengan ritual, ritual adalah hasil dari sebuah karya cipta manusia yang berfungsi sebagai penghormatan. Sehingga Ritual pun adalah hasil dari sebuah karya cipta akal manusia. 

Berdasarkan ayat tersebut diatas telah dijelaskan bahwa semua yang dilangit dan dibumi telah tunduk patuh kepada Dien Alloh. Jika Kata Dien tersebut diartikan Agama maka hanya manusia saja yang bisa tunduk.

Padahal surat tersebut menyatakan seluruh yang di langit dan bumi. Jadi apa sebenarnya makna Dien sehingga alam semesta (langit dan bumi) bisa tunduk terhadapnya. 

Alam semesta dalam sistem kelangsungannya,aktivitas/kerjanya tunduk pada nilai2 kebenaran/aturan2 yang diciptakan oleh allah.Qs3/83 

"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan." 

             Kata aslama/berserah diri itulah asal kata islam,jadi kata islam itu bukan “trade mark/merek dagang” suatu agama seperti yang kita pahami selama ini.nah berbicara soal dien al-islam berbicara soal system/cara tunduk patuh/berserah diri terhadap nilai-nilai kebenaran yang berlaku di alam semesta yang telah allah turunkan.kembali ke awal pembicaraan.bagaimana cara manusia menentukan suatu nilai kebenaran dalam hidup untuk menentukan aturan/keputusan.karena manusia adalah komponen dari alam semesta seharusnya manusiapun tunduk/aslama seperti dicontohkan alam semesta alam semesta pada nilai-nilai kebenaran yang  telah allah turunkan(berdien al islam). 

Kenapa harus berserah diri pada allah? karena allahlah sang pencipta alam semesta.dialah yang berhak mengatur alam semesta.dan hanya allah yang  menentukan aturan/nilai yang mesti berlaku pada alam semesta dengan benar-benar tepat. analogi sepeda motor,yang benar-benar mengetahui spesifikasi motor tersebut baik ketahanan beban,kecepatan ideal dll adalah pembuat motor tersebut /pabriknya.begitu juga manusia dan alam semesta yang paling tahu aturan yang mesti berlaku adalah penciptanya(allah).

“yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk”

            Kita lihat contohnya pada alam,benar-benar aturan/system yang allah berlakukan untuk mengaturnya adalah amat sempurna. Contoh pada benda-benda langit. Bintang-bintang ,planet-planet yang dihamburkan tak terhitung banyaknya. Apakah mereka bertabrakan? apakah mereka bergerak tanpa aturan? 

           ”Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah“

              Berbeda dengan manusia kedudukan allah terhadap alam semesta adalah independent karena allah mahakaya/tidak membutuhkan sesuatu dari semesta alam(li ghoniyun anil alamin)

          …Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”

         Jadi dalam membuat aturan allah benar2 ditujukan untuk kepentingan makhluknya karena hanya allah-lah yang benar2 bebas dari hawahu/hayati dunya. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dien adalah  trilogy peranan utama Alloh yang membentu suatu system yang transenden (berkaitan). Yaitu pernan Dia sebagai Robb, Malik, Illah. Peranan Alloh Yng pertama yaitu Alloh sebagai Robb yang dibuktikan dengan adanya suatu tata aturan yang mengatur  segala gerak benda yang berada di seluruh alam.

Sehingga seluruh benda langit maupun bumi bergerak atas dasar aturan yang diberlakukan padanya. Aturan alam semesta inilah yang disebut sebagai Hukum alam. Tidak ada hukumlain yang dapat mengatur terbitnya dan tenggelamnya matahari selain hukum Alloh. Dalam skala kecilnya segala gerak, fikir, perbuatan, dan ucapan manusia telah diatur dalam Al Qur’an sebagai Dien atau tata aturan yang mengatur hubungan social manusia.  

 Peranan Alloh yang Kedua sebagai Malik yaitu Sang penguasa, yang mana segala aktivitas makhluk berda dibawah naungan kekuasaan atau power Al Aziz. Alam semesta sebagai territorial kerajaannya yang tidak ada kekuasaan lain yang menyaingi di dalamnya. Sebutir debu yang ada diluar angkasa pun tidak ada yang dapat lengah dari kekuasaanNya.

Dalam skala kecilnya seluruh manusia harus berada dalam satu teritorial kekuasaan (daulah) Alloh. Bumi yang dipijak oleh manusia adalah sebagian kecil dari teritorial kekuasaan alloh, hanya alloh yang berhak menguasainya, tidak boleh ada kekuasaan lain yang eksis menyainginya di bumi   -kekuasaan- alloh ini. 

Peranan Alloh yang ketiga sebagai Illah atau ma’bud yaitu sebagai Satu-satunya yang berhak untuk diabdi sehingga Dia menjadi sentral atau tujuan dari segala aktivitas makhluk yang berada dalam kerajaanya.

Dalam skala kecilnya peranan alloh sebagai Illah ini yang seharusbya ditaati, tidak boleh ada sentral ibadah lain selain kepadanya. Sehingga jika seluruh manusia hanya menjadikan aturan alloh sebagai satu-satunya -yang ditaati- maka manusia akan menjadi ummat yang satu dibawah kekuasaan alloh (23/52).

Tiga peranan Alloh inilah yang dimaksud dengan Dien Alloh, Tidak ada Dien Lain selain Dien Alloh (DIEN Islam). (3/19). Dien yang segala sesuatu yang dilangit dan di bumi tunduk patuh kepadaNya. 

  • Manusia Harus BerDien Islam

            Manusia pun sama karena merupakan bagian dari alam semesta sebenarnya seharusnya berserah diri pada aturan yang allah tetapkan.jika manusia menginginkan kehidupan yang teratur,berkah seperti alam semesta satu2nya cara adalah kembali ke fitrahnya(model awal penciptaan oleh allah).karena alam semesta memang diciptakan fitrahnya berdien islam.manusia yang bagian dari alam semesta ini sebetulnya fitrahnya adalah berdien islam. QS30/30 

             Ketika manusia berdien islam maka manusia sesuai dengan fitrahnya yaitu bagian dari alam semesta yang berjalan selaras.karena apa?alam semesta merupakan sebuah system yang tunduk patuh pada aturan yang allah tetapkan/berdien islam manusia merupakan sebuah komponen didalamnya ketika manusia mengikuti/membenarkan pola hidup/system lain(tidak berdien islam)maka yang terjadi antara alam manusia dan alam semesta tidak berjalan selaras.

           Seperti analogi system tadi ketika salah satu komponen rusak/tidak berjalan sesuai fitrahnya maka akan mengganggu system seluruhnya.ketika manusia tidak berdien islam otomatis kehidupan alam sebagai sebuah system tempat manusia tinggalpun akan terganggu.QS30/41 

             Namun ketika semua komponen berjalan sesuai tugasnya/fitrahnya barulah system tersebut dapat berjalan.kondisi tersebut yang dinamakan kondisi rohmatan lil alamin. Jika saat ini masih tampak kerusakan dilangit dan di bumi maka berarti bahwa dien islam belum benar-benar eksis dalam kehidupan manusia.

           Teratur pada alam semesta(materi)dan pada alam kehidupan manusia.Itulah sebabnya ketika manusia diseru untuk berdien islam sebenarnya untuk kebaikan manusia itu sendiri.demi kehidupan yang berkah.dan ketika manusia menolak dien islam sebenarnya manusia itu mendzolimi dirinya sendiri karena mengingini kehidupan yang melawan fitrah penciptaanya.dengan kata lain menganiaya dirinya sendiri.QS61/7 

Nah sekarang kita harus bertanya pada diri sendiri sudahkah dien Islam berlaku pada kehidupan manusia. Jika belum maka sudah seharusnya bagi yang berpikir dien Islam belu ada untuk menegakkannya.QS42/13.

SUNATULLAH

SUNATULLAH

Bahwa dengan mengenal perjalanan DIEN Allah yang telah diceritakan dalam kitab-kitab-Nya merupakan satu-satunya cara untuk mengenal Allah. Kenapa mengenal Allah harus melalui sejarah perjalanan DIEN-Nya? Karena sejarah perjalanan DIEN Al-Islam merupakan perilaku (sifat, karakter, tradisi) atau Sunatullah.

Dalam Al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara tentang istilah tersebut, akan tetapi sedikit sekali orang yang memperhatikan makna dari istilah sunnah. Para pemuka agama telah membuat definisi yang menyesatkan. Mereka mengatakan bahwa sunnah adalah salah satu hukum fiqih (wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram) yang merupakan suatu perbuatan Rasul yang bersifat alternatif (boleh dilakukan dan boleh ditinggalkan).

Itulah tipu daya “Iblis” untuk menyesatkan ummat para Rasul. Kalau perintah Allah mereka katakan wajib tetapi kalau dari Rasul mereka katakan sunnah. Mereka bermaksud memisahkan antara Rasul dengan Allah yang menyebabkan Allah terputus dengan Rasul-Nya.

Pada esensinya Rasul adalah utusan yang menyampaikan segala sesuatu yang berasal dari Allah. Jadi segala yang dibawa oleh Rasul adalah mutlak dari Allah, tidak mungkin Rasul membawa sesuatu yang bertentangan dengan Allah. 

Sunatullah bukan berarti suka-rela melainkan karakter atau sifat, tradisi atau kebiasaan. Jadi sunatullah adalah karakter atau sifat Allah yang telah berlaku dari dulu hingga kini dan didalamnya tidak ada perubahan dari dahulu hingga sekarang (Qs 48 / 23) 

“Sebagai suatu sunnatullah yang Telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatullah itu.” 

Perjalanan “Dien” Islam ini dimulai pada masa kekholifahan yang pertama, yaitu pada masa Adam. Apakah kita tidak memperhatikan tentang cerita Adam dalam Al-Kitab?! Ketika Adam dijadikan Kholifah atau wakil Allah di bumi, maka Adam diajarkan tentang Asma-Asma Allah.

Yang dalam bahasa Al-Qur'an –wa'allama Adamal asmaa a kullaha-, dan Allah mengajarkan Adam sifat-sifat segala sesuatu. Untuk menjadi seorang kholifah ia harus mengenal –asma- Allah. Asma adalah nama, nama adalah simbol atau alegoris dari sebuah sifat. Maka ia harus memahami sifat-sifat Allah untuk menjadi wakil Allah, sesuai dengan kedudukannya sebagai –tangan kanan- Allah di bumi.

Sebelum Adam dijadikan kholifah, dunia berada dalam kondisi zhulumat. Manusia hidup dalam kuasa kegelapan, suatu kondisi kehidupan jahiliyah, dimana manusia tidak mengaktualisasikan sifat-sifat Allah di dalam kehidupannya.

Disinilah terjadi kehidupan manusia yang selalu berbuat kerusakan, baik di alam maupun kerusakan nilai-nilai akhlaq manusia. Lalu Allah mengganti kehidupan gelap menjadi kehidupan terang (zhulumat ila nur) dengan mengajarkan kepada Adam sifat-sifatNya, kemudian Adam mengaktualisasikan sifat-sifat tersebut kedalam dirinya. Inilah pergantian peradaban Malam menjadi peradaban Siang (Qs. 3 / 190-191)

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Robb kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka." 

Pada masa inilah DIEN AL-Islam telah tegak sepenuhnya (kesempurnaan Sistem Allah) atau terwujudnya kehidupan yang -Rohmatan lil alamin- dalam artian bentuk AD-DAULAH. Secara alegorisnya manusia memiliki rumah / tempat beribadah dengan sempurna dan menjadi ummat utuh tiada perpecahan (Qs. 23 / 52)  

"Sesungguhnya ummat ini, adalah ummat kalian semua, ummat yang satu, dan Aku adalah Robbmu, Maka bertakwalah kepada-Ku. "

Dalam perjalanan waktu, siang tak akan terus siang, siang menjadi sore, dan sore berubah menjadi malam. Terjadi pergantian peradaban manusia dari terang (siang) menjadi gelap (malam) itulah hukum keseimbangan, ada siang - ada malam (prinsip kesepasangan atau -azwaj- Qs 36 / 36). Dan dari ummat yang utuh tersebut menjadi terpecah-belah dan masing-masing bangga pada golongannya, manusia kembali pada kondisi jahiliyah (Qs. 23 / 53)

Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul itu) menjadikan ummat mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Kondisi seperti ini sesuai dengan yang tertulis di Al-Qur'an pada surat 7 ayat 34

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu.  Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. "

DIEN Islam yang dibawa oleh Adam telah runtuh, manusia tidak lagi memiliki rumah / tempat beribadah (bait Allah).Aturan-aturan manusia menyaingi aturan-aturan Allah dengan kata lain DIEN TOGHUT menguasai bumi.

Setelah malam menyelimuti bumi, malam tidak akan terus malam. Diutuslah seorang hamba dari golongan kanan yang akan memberlakukan kembali aturan-aturan / hukum-hukum Allah di bumi yang bernama Nuh. Datang sebagai pembawa berita gembira (tegaknya kembali DIEN Allah) dan peringatan (azab kepada yang menolak DEIN Allah) inilah tugas dari seoarang Rasulallah (Qs. 9 / 33, 48 / 28, 61 / 9) 

Dialah yang Telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk  dan DIEN yang benar untuk dimenangkanNya atas segala DIEN, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. 

Allah kembali mengajarkan -asmaNya- kepada seorang anak manusia untuk merubah peradaban kehidupan manusia. Tatkala Rasul itu datang dengan membawa bukti-bukti yang nyata, ia didustakan oleh kebanyakan manusia pada masa itu (Qs. 71 / 1-7).

Walaupun Nuh didustakan ummatnya, Allah dan utusan-utusan (rasul) pasti akan menang (Qs. 58 / 21 ) dan Allah juga akan menyempurnakan cahayaNya meski banyak yang berniat memadamkan Nur Allah (Qs. 61 / 9 ). Kebangkitan DIEN atau -yaumiddien- pasti terjadi, karena memang sudah waktunya. Ummat manusia yang berada dalam kekuasan malam tak selamanya menguasai bumi, karena Tiap ummat memiliki batas waktu (Qs. 7 / 34) dan tergenapinya surat An-Nahl ayat 36

"Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Abdilah Allah (saja), dan ingkari Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). "

Maka DIEN Allah berkuasa di atas bumi. Hal semacam ini akan terus berlanjut, kareana tidak ada perubahan pada Sunatullah. Perintah menegakkan DIEN Allah pada surat 42 ayat 13 "Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang DIEN apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah DIEN dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik DIEN yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada DIEN itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (DIEN)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)", Dari sini kita dapat simpulkan bahwa perjalanan DIEN Allah atau pergantian peradaban -Siang- dan -Malam- merupakan suatu keajegan atau tidak ada perubahan. Ketika DIEN yang dibawa oleh Nuh telah berkuasa maka kekuasaan itupun ada batasan waktunya (Qs. 7/34). Artinya kekuasaan peradaban -Siang- juga memiliki batasan waktu. Proses naik-turunnya DIEN Allah ini dikatakan dalam Al-Qur'an pada surat 32 ayat 5 bahwa perhitungan waktunya adalah +1000 tahun.

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, Kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu" 

Peradaban kehidupan -Malam- kembali berkuasa dimuka bumi, ummat Nuh telah berganti dengan ummat yang zhalim (Qs 5 / 45). Pada masa ini berlaku kembali kebudayaan jahiliyah seperti halnya pada masa Adam sebelumnya. Ketika telah pada batasan waktunya, Allah kembali membangkitkan RasulNya untuk mengubah kembali peradaban manusia dari gelap menjadi terang (Qs. 16 / 36) Rasul tersebut bernama Abraham / Ibrahim.

Beliau adalah Bapak para Nabi dan Rasul, dari beliau turun keturunan yang nantinya akan menjadi penguasa-penguasa Dunia (Qs. 2/124). Dengan gigih dan keuletannya karena begitu cintanya beliau dengan Robbnya, ia meninggalkan harta maupun keluarga (Ayah) demi menggapai Nikmat Allah. Beliau menggenapi fungsi dirinya sebagai penanggung-jawab tegaknya DIEN Allah dimuka bumi. Waktupun terus bergulir, kezhaliman kembali berkuasa, malam selimuti bumi (Qs. 31/29)

"Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." 

Dan ketika hukum-hukum Allah tidak diberlakukan manusia dalam kehidupannya, Allah kembali mengutus seorang utusanNya (Qs. 16/36) dari keturunan Bani Israel (Anak turun Ibrahim dengan Sarah) yang bernama Moses / Musa dengan tugas yang dengan Rasul sebelumnya, yaitu membawa petunjuk dan DIEN untuk dimenangkan dari segala dien (Qs. 9/33, 48/28, 61/9). Ketika Rasul dibangkitkan dan diutus Allah, selalu didustakan oleh ummatnya (Qs 73/15-16). Musa mulai mengemban tugas kerasulannya untuk membebaskan manusia dari perbudakan (manusia diatur oleh aturan manusia) agar manusia kembali kepada fitrahnya (rahmatan lil alamin).

Peradaban kegelapan atau ummat yang zhalim telah menemui batas waktunya (Qs. 7/34) berganti dengan ummat yang dicintai oleh Allah. Bani Israel yang dahulunya adalah kaum budak kini melalui prosesNya ditinggikan menjadi kaum yang dimuliakan Allah (Qs. 3/26)

"Katakanlah: "Wahai Sang Penguasa Alam semesta yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." 

Jerusalem menjadi kota terang Allah, kota keadilan atau bait Allah, dan menjadi kerajaan besar yaitu Kerajaan Israel Raya (AD-DAULAH). Namun, Daulah tersebut tak selamanya tegak. Berdasarkan Al-Qur'an surat 7 ayat 34 dan surat 3 ayat 26, Ummat Musa akhirnya tergantikan dengan ummat yang zhalim.

Kondisi menjadi gelap lagi, hukum-hukum Allah tidak diberlakukan/diacuhkan (digunakan secara parsial/sebagian) menjadi ummat yang sudah tidak cinta kepada Allah, maka Allah tidak akan cinta lagi kepada ummat itu Akan tetapi kemarahan Allah kepada umat akan berubah menjadi kasih sayang kembali.

Setelah melalui kurun waktu yang ditentukan Allah (Qs. 32/5), diutuslah kembali seorang anak manusia sebagai pengemban risalah Allah (Qs. 9/33, 48/28, 61/9) yang bernama Isa atau Al-Masih (Mesias / Jesus) untuk mengembalikan Jerusalem yang kedua sebagai kota terang Allah. Sesuai fungsi dari dirinya sebagai Nabi/Rasul adalah menggenapi nubuwah nabi-nabi/rasul-rasul sebelumnya.

Kembalinya Jerusalem yang kedua bukan kerajaan dongeng atau spiritual, dimana Jesus datang dari langit dan turun ke bumi sebagaimana pemahaman manusia sekarang ini. Bahwasanya penggenapan dari nubuwah Yesaya, Yeremia, Hosea, dan Zakaria itu adalah konkret/nyata. Berita utama dalam Injil adalah tentang penggenapan Jerusalem kedua atau tegaknya kembali kerajaan Allah (Mark 1:15). 

"Jesus mengatakan bahwa waktunya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat bertobatlah dan percayalah kepada Injil" 

 Kalau kebanyakan orang mengartikan kebangkitan Jerusalem belum tergenapi, bahwa Jesus disalibkan dan meninggal kemudian dibangkitkan dari kematian dibawa ke langit hingga nanti diakhir jaman Jesus turun membawa kerajaan Allah, itu jelas bertentangan dengan Injil.

Seandainya demikian, berarti Jesus gagal menggenapi nubuwah Yesaya, Yeremia, Hosea, dan Zakaria juga bisa dikatan tidak menggenapi nubuwah tersebut. Apabila ada yang berpendapat demikian, maka secara tidak langsung dia mengatakan bahwa Jesus adalah Nabi/Rasul palsu (Ulangan 18:20-22), ini merupakan suatu pelecehan yang amat besar. Untuk ukuran "DEKAT" dalam hitungan waktu apakah 2000 tahun lebih masih bisa dikatakan dekat?! Itu adalah kedustaan yang luar biasa, itu adalah kebohongan Romawi yang ingin menutupi malunya dimata Dunia.

Inilah pendustaan sejarah, kebohongan dunia yang dilakukan oleh Imperium Romawi sepanjang masa. Sesungguhnya Jesus adalah -batu yang terungkit lepas dari gunung- yang tanpa perbuatan manusia, menghantam kaki patung besar yang terbuat dari besi dan tanah liat (Imperium Romawi), sehingga patung itu remuk.

Kemudian batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Ini adalah bahasa amsal dari kembalinya Jerusalem menjadi Kota Keadilan Allah yang kedua seperti yang telah dinubuwahkan oleh Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Zakaria. Jadi DIEN Allah telah tegak pada jaman Isa (Jesus).

Itulah Sunatullah yang telah berlaku dari dahulu dan tidak berhenti disini, dikatan dalam Kitab Yeremia 2:13 bahwa Bangsa Israel berbuat kerusakan dua kali. Kemudian nanti Bait Allah yang dibangun oleh Jesus itu akan hancur kembali seperti yang pertama kali. Jesus berkata ; "Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini, semua akan diruntuhkan" Dia juga berkata : "Apabila kalian melihat Jerusalem dikepung oleh para tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di kota harus mengungsi, dan yang di desa jangan masuk kota lagi sebab itulah pembalasan dimana akan genap semua yang tertulis".

Inilah nubuwah tenteng kehancuran Jerusalem yang kedua (Qs. 7/34). Ummat yang dicintai Allah menjadi ummat yang dihinakan (Qs. 3/26) karena mereka telah meninggalkan Allah dan kembali berzina dengan dewa-dewa bangsa. Kembali malam selimuti bumi selama waktu yang telah ditentukan oleh Allah (Qs. 32/5) sampai pada akhirnya dibangkitkan kembali seorang utusan (Rasul) yang bernama Ahmad atau Muhammad (Qs 16/36) dengan tugas yang sama seperti Rasul-Rasul sebelumnya yaitu An-Aqimuddien atau menegakan hukum-hukum Allah di bumi secara utuh (Qs. 42/13, 9/33, 48/28, 61/9).

Muhammad tidak membawa ajaran atau syariat baru, dia hanya ditunjuk dan diamanatkan oleh Allah untuk kembali menegakkan Jerusalem, dia adalah Mesias yang menjadi penebus dosa dari manusia. Dia bekerja, sama dengan Musa dan berjuang seperti Jesus untuk mengembalikan Jerusalem atau dalam bahasa Arabnya "Darusalam", yaitu sebutan suatu tempat yang damai, adil, makmur, dan penuh keselamatan. Dan untuk itu maka harus diberlakukannya kembali hukum-hukum Allah di bumi. (Qs. 10/25) 

“Allah menyeru (manusia) ke darussalam (Jannah), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” 

Perjuangan pergerakan menegakkan -Kalimatillah- dilalui tahap demi tahap hingga tercapailah Darusalam (Jerusalem) atau dhohirnya DIEN Allah (Daulah) yang bersistem Kekholifahan yang sama dengan sistem yang dibawa Nabi/Rasul sebelumnya. Akan tetapi siang tidak selamanya siang, dan jangan mengira pohon yang hijau subur akan selamanya subur. Siang berganti sore, sore berlanjut menjadi malam. Karena sesuai dengan Sunatullah, pohon hijau akan berubah layu, menguning, kehitaman dan akhirnya menjadi kayu bakar.

Demikian pula pada Sunatullah kehidupan, tidak ada yang abadi. Jangan dikira apa yang ditanam oleh Muhammad  yaitu Darusalam (Kholifah fil Ard) akan abadi. Semua itu kini telah mati. Kholifah telah bubar dan ummatnya menjadi kayu bakar (Qs 7/34), menjadi ummat yang tertindas dalam kehidupan Internasianaol dari segi apapun.

Sejarah mencatat bahwa  Muhammad memulai tugas kenabiannya pada tahun 611 M, hingga pada tahun 634 M terwujudlah DARUSALAM (tegaknya DIEN Allah). Berdasarkan keterangan dalam Al-Qur'an, umur kerajaan Allah ini yang diamanatkan kepada Muhammad adalah + 700 tahun (2/261).

"Perumpamaan orang-orang yang menafkah hartanya (tijaroh) di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (hasil) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." 

Dan juga tentang tenggang waktu naik-turunnya kerajaan Allah atau pergantian peradaban manusia (DIEN Allah) ditetapkan Allah dalam Al-Qur'an pada surat 32 ayat 5 bahwa naik-turunnya adalah +1000 tahun. Apabila DIEN Allah telah runtuh pada sekitar tahun 1324 M di Cordova-Spanyol maka (Qs. 14/28-29)

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang Telah menukar nikmat Allah (Dinul Islam) dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?,”

“ Yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” 

Hukum Allah itu bersifat abadi dari yang Maha Benar, DIEN itu adalah Fitrahnya dengan manusia. Allah menciptakan manusia untuk mengemban fitrah ciptaan Allah itu, dan dikatakan bahwa para nabi itu semuanya membawa syariat yang sama dari Adam sampai hancurnya bumi, hukum ini tidak ada perubahan karena dia adalah kebenaran, kalau dia berubah-ubah itu bukan kebenaran dan bukan hukum Allah namanya. Dikatakan dalam kitab suci bahwa seujung rambutpun hukum Allah itu tidak pernah berubah.

Maka tuduhan bahwa Jesus tidak menghormati hukum Taurat itu adalah omong kosong belaka, karena Jesus sendiri mengatakan bahwa dia tidak membawa hukum baru, karena di dalam Taurat itu tidak akan berubah sampai akhir zaman. Jadi, salah sekali bila dikatakan bahwa Jesus adalah Nabi yang menganulir atau tidak memberlakukan hukum Taurat. Inilah yang disebut dengan SUNNATULLAH, yang tidak akan pernah berubah sampai kapanpun (Qs. 48/23)  

“ Sebagai suatu sunnatullahyang Telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatullah itu.” 


 


Marotain

Marotain

Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan Kecerdasan, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Allah memerintahkan kepada kita, janganlah kamu mengerjakan sesuatu apapun yang kamu tidak mengetahui ilmunya , karena kesadaran , telinga , mata dan pikiran itulah sebagai sarana yang harus kita gunakan untuk memahami ajaran Allah yang dengan adanya itu kita bertanggung jawab kepada Allah SWT, karena kita memang diajari oleh allah SW T, untuk menghidupkan institusi yang Allah berikan : Sam’a Abshor Wa fu’ada.

Sudah dijelaskan kepada saudaraTentang Qs.7/179

Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai Qolbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Modal satu-satunya manusia ini adalah akal pikiran Qs. 54/22

Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

Yang pertama, Ma’rifat Ushuluddien,pemahaman tentang dien mengenai Asal usulnya. Ternyata kesimpulan kita bahwa, apa yang disebutkan dengan istilah dien di dalam Al-qur’an, itu tidak sama dengan istilah “agama” menurut bahasa Indonesia, tidak sama juga dengan “religion” menurut bahasa inggris, dan “Relger” bahasa Yunani. Dien adalah sebuah sistem hidup Ciptaan Allah yang sengaja Diciptakan oleh Allah untuk manusia. Jadi bukan kepercayaan-kepercayaan yang tidak mendasar, yang dimaksud dengan dien adalah: tata aturan hidup yang kita sebut dengan “Syari’ah”, dien sama dengan Syari’ah/hukum kehidupan. Maka tatkala manusia di sepanjang zaman, apakah itu zaman adam, di zaman Nuh, di zaman Ibrohim, di zaman Musa, di zaman Isa, dan zaman Muhammad, dan di zaman hari ini, mereka yang tunduk patuh pada hukum Alloh disebut Muslim. Jadi kata-kata Muslim maknanya adalah orang yang tunduk patuh pada hukum Alloh.

Oleh karena itu di zaman Ibrohim tatkala Ibrohim diajarkan syari’ah oleh Alloh yang menjadi fitrahnya Ibrohim dikatakan “Wa ana awwalu muslimin” (aku ini adalah orang yang paling awal tunduk patuh kepada Alloh). Jadi muslimin bentuknya adalah Maf’ul, muslimin adalah orang yang berserah diri kepada Alloh dalam arti orang yang tunduk patuh kepada Alloh. Itulah pengertian muslimin. Dalam Taurat, orang yang tunduk patuh kepada hukum Alloh yang ada di dalam taurat namanya muslim. Di jaman Injil di jaman Isa AS, orang yang tunduk patuh kepada hukum-hukum yang diajarkan Alloh kepada nabi Isa AS, disebut muslim juga. Orang yang hidup di jaman Muhammad yang tunduk patuh kepada hukum Alloh yang Diajarkan kepada Muhammad disebut muslim juga. Bahkan alam semesta yang diluar manusia, karena hidupnya memang sudah secara naluri tunduk patuh kepada dien Alloh, maka alam semesta disebut muslim, Qs.3/83

Artinya : Maka apakah mereka mencari dien yang lain dari dien Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri/Aslama/islam segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

Karena semua alam ini sudah Muslim, ingat! Muslim bukan berarti beragama islam, muslim artinya orang yang tunduk patuh kepada hukum Alloh. Maka kalau kita perhatikan surat Qs.42/13

Artinya : Dia telah mensyari`atkan kamu tentang dien apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah dien dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik dien yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (dien) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

Baik nabi Nuh, Ibrahim, maupun Muhammad, Musa dan Isa mereka itu orang yang diwajibkan untuk mentegakkan dien Alloh: An Aqimuddien! Dien Alloh Cuma satu Qs.3/19

Artinya : Sesungguhnya dien (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Jadi tidak ada itu dien Kristen, tidak ada itu dien Yahudi, yang ada namanya yaitu Dien al Islam, atau Dienul Qoyyim, yang menjadi fitrahnya manusia, itu pemahaman tentang Dien, oleh karena demikian pengertian dien, sekarang kita mau melihat apa hubungan kehidupan kita hari ini yang ditakdirkan oleh Alloh di abad 2005 ini, dengan sejarah sunnah perjalanan dienul Islam, sejak Adam AS, hubungannya dengan kita apa?

Ini yang penting untuk dipahami, tatkala hidup kita ini tidak ada kaitannya dengan perjalanan nabi-nabi bani Isroil, dan juga nabi-nabi bani Ismail, Hedar dan sebagainya, maka hidup kita sekarang ini tidak memiliki arti “meaningless”, bahkan secara khusus Qiyadah kita pada saat ini hubungannya dengan sunnahtullah, pada kehidupan sepanjang zaman, saya hanya ingin memberikan sisitematis tentang perjalanan dien ini.

Kenapa kita mengikuti Islam harus mulai dari Ibrohim?, karena memang Ibrohim ini, kita kenal adalah bapak dari 2 generasi, Ishaq dan Ismail, maka nanti tatkala, ada suatu peradaban yang mengatasnamakan dari Ibrahim, tetapi tidak sama dengan perjalanan nabi-nabi sampai kepada nabi Muhammad. Maka dien yang diajarkan itu berarti dien yang palsu, jadi untuk cek and riceknya Ibrohim dengan Ismail, kita ambil surat Qs.6/161

Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Robbku kepada jalan yang lurus, (yaitu) dien yang benar ; dien Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik".

Ayat ini diperintahkan oleh Alloh kepada Muhammad, wahai manusia, bangsa Arab bukan bangsa Ibrani. Wahai mukmin, wahai Muhammad katakanlah kepada dunia, sesungguhnya aku telah mendapat petunjuk dari Robb-ku, Alloh SWT, tentang Sirotol Mustaqiem, dien yang lurus, dien yang benar, milata Ibrohim, jadi apa yang diberikan kepada Muhammad, ternyata itu adalah apa yang diberikan kepada Ibrohim, artinya tidak ada perbedaan antara millah Ibrohim dengan millah yang diberikan kepada Muhammad, Ibrohim adalah orang yang hanif yang lurus, dan dia tidak pernah terjebak ke dalam kemusyrikan.
Apa nilainya di sini? Dimaksudkan ayat ini, tentu saja diarahkan kepada ahlul kitab Qs. 3/64

Artinya : Katakanlah: " Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita abdi kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai yang ditaati selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: " Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri/muslim".

Wahai ahlul kitab, berarti ahlul taurat dan ahlul injil, Jadi dien yang dibawa oleh Muhammad itu adalah milahnya Ibrohim, apa, dimana hubungan antara Muhammad dengan Ibrohim? Saudara, di dunia Barat yang paling berhasil mereka lakukan adalah menutupi sejarah Muhammad. Mereka begitu gencarnya melakukan hal ini, agar jangan sampai orang Kristen membaca, mengenal, dan memahami perihal Muhammad, inilah yang di dalam dikatakan allah didalam QS. 61/8

Artinya : Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (dien) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.

Tetapi saudara, Alloh akan tetap menyempurnakan cahayanya walaupun orang-orang kafir benci, artinya kebohongan ahlul kitab selama ini akan terbongkar dengan sendirinya. Alloh akan membuktikan kepalsuan dari pada ajaran mereka, Sudah banyak saudara, bukti-buktinya pada hari ini. Barat sudah mulai goyang, orang-orang gereja itu, akan hal-hal yang mereka sembunyikan selama ini, dengan berbagai macam penemuan-penemuan.

Misalnya hubungan laut Mati dan sebagainya yang sedang ramai yaitu injil-injil yang berbeda dari injil Konstanti atau Injil yang ada sekarang, itu merupakan salah satu bentuk cara Alloh nantinya mengumumkan kebohongan yang mereka ada-adakan selama ini, mereka sendiri yang akan mengumumkan bahwa injil sebenarnya itu bukanlah yang injil yang ada sekarang,karena injil yang ada sekarang ini tidaklah cocok dengan injil yang dibawa oleh nabi Isa AS, walaupun taurat yang sekarang ini ada juga benarnya, injil itu ada juga benarnya, Alloh akan menyempurnakan diennya, artinya Alloh akan menyempurnakan nurnya, orang yang meredam cahayanya ini akan sirna. Jadi mari kita lihat bagaimana perjalanan ini sesungguhnya :

Satu yang sangat ditakuti oleh orang-orang gereja saat ini adalah apabila manusia ini memahami hubungan antara Muhammad dengan nabi-nabi bani Isro’il. Padahal saudara-saudara ketahui sendiri, dikisahkan bahwa Ibrohim mempunyai dua anak: Ishaq dan Ismail. Pada tahap pertama Alloh Memberikan kepercayaan ini kepada keturunan Siti Sarah “Ishaq”. Padahal anak Siti Sarah itu adalah anak yang kedua, padahal yang lahirnya duluan adalah Ismail.

Tapi Alloh mempercayakan misi bapaknya ini, milata Ibrohim kepada dinasti Ishaq. Kalau berbicara Ishaq, tentu berbicara Ya’qub, bicara Ya’qub bicara Yusuf, bicara Yusuf bicara Musa dan berbicara mengenai Isa, dimana janji Alloh kepada Ibrohim untuk menjadikan mereka Kholifah; penguasa di muka bumi sebagai bangsa yang besar. Hal ini Diwujudkan oleh Alloh SWT pada periode Musa. Sebab janji Alloh QS. 24/55  

Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dien yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap mengabdiku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.

Alloh telah berjanji kepada orang yang beriman dan beramal sholeh, apa yang disebut dengan amal sholeh? Bahwa Alloh “Layas takhlifanahum fil ardi” (sungguh mereka akan Dijadikan penguasa-penguasa), kalau bicara penguasa berarti bicara kekuasaan, bicara kekuasaan bicara power, kekuasaan politik ekonomi dan sebagainya.

Maka tatkala Musa AS beriman kepada Alloh dan melaksanakan perintah-perintah Alloh yaitu amal sholeh maka Alloh memberikan kerajaan kepada bani Isroil, kalau saudara pernah membaca perjalanan Musa di dalam Al-Qur’an, itu sesungguhnya adalah bagaimana Musa membebaskan bani Isroil dari pada perbudakan penguasa kerajaan dunia; Raja-raja dunia artinya yang tidak berdasarkan wahyu Alloh. Dia direpresive, kemudian Musa membebaskan bani Isroil dari perbudakan yang dilakukan Fir’aun, bahkan bani Isroil akhirnya dapat Menundukkan kerajaan Fir’aun dan diwariskan kepada bani Isroil, bani Isroil adalah bani Ya’kub. Kita jangan alergi kepada bani Isroil! Isroil adalah bani Ya’qub yang merupakan cucu Ibrohim anak Ishaq, rasululloh AS juga yang membawa syariat Ibrohim.

Orang-orang yang mengatakan dirinya sebagai orang Islam sudah keracunan, kalau dengar tentang Israel sudah antipati. Tunggu dulu! Kalau anda tidak mengimani nabi-nabi bani Isroil anda tidak bisa disebut Muslim, sebab nabi Muhammad pun mengimani nabi-nabi bani Isroil. Kalau kita tidak mengimani bahwa nabi Ibrohim itu nabi kita, maka iman kita akan kacau, orang Islam sekarang ini mengatakan nabi mereka adalah nabi Muhammad. Padahal rumus imannya adalah iman kepada “Wa rosullihi” jamak rasul-rasul dan kitab-kitabnya. 

Disinilah salahnya saudara, orang Islam hanya iman kepada nabi Muhammad, padahal nabi Muhammad sendiri beriman kepada nabi-nabi bani Isroil. Saudara, tatkala kita tidak mengimani nabi-nabi bani Isroil, maka cerita Al-Qur’an mengenai nabi-nabi bani Isroil, dimulai dari Ibrohim sampai Yesus kristus menjadi sia-sia menjadi percuma bagi kita, karena kita menganggap hal itu hanyalah sekedar dongengan orang-orang dahulu, cerita Musa tidak ada gunanya bagi Muslim karena dia hanya beriman kepada rasul Muhammad, maka qoshos-qoshos yang ada di dalam Al-Qur’an yang menceritakan nabi adam sampai nabi Isa AS menjadi barang yang mubazir yang tidak berguna.

Pantaslah kenapa hari ini orang yang membaca al Qur’an sebagai petunjuk menjadi tidak mengerti! Sebab saat dia membuka Al-Qur’an dia membaca cerita tentang nabi-nabi bani Isroil, di dalam aqidahnya, nabi-nabi Isroil ini bukan nabi dia, jadi semua ayat Qur’an menjadi tidak berguna bagi umatnya Muhammad. Padahal Qur’an itu adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman QS 17/9

Artinya : Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada balasan yang besar.

Sebab di dalam Al-Qur’an banyak sekali cerita-cerita mengenai nabi-nabi bani Isroil, yang bagi orang agama itu tidak ada gunanya, itu hanya dongen-dongeng saja, padahal menurut Qs.12/111

Artinya : Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Qoshos itu adalah Ibroh, Ibroh artinya sesuatu yang dipelajari dan bisa diaktualisasikan. Jadi qoshos-qoshos didalam Al-Qur’an yang mengisahkan tentang nabi-nabi sebenarnya itu adalah ibroh/pelajaran. Tentu saja pelajaran itu haruis “Applicable”: dapat diaplikasikan. Kalau pelajaran itu tidak applicable maka tidak pantas disebut sebagai pelajaran, itu merupakan dongeng! Kalau dongeng memang tidak bisa diterapkan,misal : perahu ditendang jadi gunung, lalu menjadilah ia gunung tangkuban perahu, hal ini tidak applicable saudara.

Cerita nabi-nabi itu tidak ada yang dongeng, Semuanya bisa dijadikan ibroh dan bisa diuswah, ingat! Kenapa umat Islam hari ini tidak mempelajari Al-Qur’an, karena begitu mereka membuka Al-Qur’an yang ditemukan dongeng, kalau tidak berbicara dongeng nabi-nabi, pasti berbicara tentang dongeng akhirat, tidak ada yang applicable! Kenapa begitu? Karena mereka salah dalam memahami Al-qur’an ini. Karena ada doktrin yang salah! Yaitu nabi-nabi bani Isroil itu adalah nabinya bani Isroil saja dan sifatnya lokal serta temporer. Bukanlah nabinya orang islam , bahwa Daud hanyalah nabi Isroil kata mereka, sehingga di dalam Qs. 38/26

Artinya : Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Didalam ayat ini Alloh Memerintahkan kepada Daud untuk mengadili semua umat manusia, di sini telah dapat dipahami bahwasanya hokum Taurat bersifat universal, bukan lokal.
Cerita tentang sejarah bani Isroil inilah, tatkala kita tidak mengerti perjalanan sunah Alloh baik kepada bani Isroil maupun kepada bani Ismail maka kita akan sesat, apakah dia Yahudi, Nasrani, maupun Islamisme, dia akan tersesat jalannya.

Disinilah, di sini ada nubuah, nubuah Alloh kepada bani Isroil, apakah nuibuah allah itu? Hal ini dijelaskan oleh allah QS. 17/4

Artinya : Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu : "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali/marotain dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."

Alloh telah Menetapkan, bahwasannya bani Isroil akan melakukan kerusakan dua kali/marotain. Saudara, Orang-orang ahli kitab Taurat dan Injil ini tidak memiliki pemahaman tentang Marotain. Padahal di dalam kitab Genesis pasal 2 ayat 13 dikatakan bahwa bani Isroil akan melakukan kerusakan dua kali. Alloh Menolong bani Isroil, Mengangkat bani Isroil menjadi kholifah melalui tangan Musa, bani Isroil menjadi penguasa-penguasa dunia.

Nanti kita melihat tentang satu pendapat yang mengatakan bahwa Yesus Kristus itu bukanlah Kholifah, ayat 24/55 turun kepada Muhamnmad waladzi ma’ahu; yang dijanjikan Alloh akan menjadi penguasa selama 700 tahun, saudara-saudara tidak pernah mengetahui bahwa Islam pernah berkuasa selama 700 tahun.Sebagai buktinya adalah lahirnya para sarjana-sarjan mulim, Ibnu Sina adalah sarjana Muslim, al Jabar adalah sarjana Muslim.
karena Musa taat kepada Alloh, mentaati perintah-perintah Alloh, yang diutus untuk membebaskan bani Isroil, lalu Musa membawa bani Isroil ke Sinai QS. 2/30

Artinya : Ingatlah ketika RobbMu berfirman kepada para malaikah: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: " Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah berfirman: " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Kita lagi membicarakan ardun, membicarakan kholifah fil ardi, bukan kholifah di akhirat, jadi sebenarnya saudara, sebagai seorang mukmin, jangan sampai tidak tahu peta dunia. Karena kita hendak dijadikan kholifah, kalau dijadikan kholifah, Fhilipina saja tidak tahu kan lucu?

 Fhilipina dimana? Fhilipina di Kutub Utara (wah kacau dah). Saudara harus mengenal dimana Madinah, dimana Spain, Roma, dimana Bizantyum, dsb. Kalau tidak seperti ini, namanya Islam kampungan! Tahunya hanya akhirat saja! Coba kita bahas mengenai Roma, Gulabati Rum, telah dikalahkan bangsa Romawi, Qur’an Surat 30. tanyakan kepada Kyai, dimana itu Roma, jawab: di Gontor, dimana Babilon, dimana habasya yang pernah dipimpin oleh negus?

Jadi janji Alloh kepad bani Isroil, kepada Ibrohim, siapa itu Ibrohim? Ibrohim merupakan orang Babillonia, bukan orang Mekkah, yang mengembara ke Kan’An Mesir Kan’an, semuanya menolak, lalu di Kan’an ini dia punya anak yang bernama Ismail. Berarti Ibrohim belum jadi Kholifah, baru pada zaman Musa alloh baru menjawab permohonan bani Isroil, akhirnya bani Isroil memiliki kholifah. QS 7/137

Artinya : Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Robbmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir`aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.

Maka berkibarlah gunung Sion/Yerusalem. Dari kata-kata Yerusalem ada kemiripan dengan Darussalam, karena antara bahasa arab dan bahasa Ibrani itu satu ibu yaitu Ibrohim, jadi Yerusalem sebenarnya adalah Darussalam, Qs.10/25

Artinya : Allah menyeru manusia ke Darussalam, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Oleh “orang agama” Darussalam dikatakan negeri akhirat. Ini merupakan tafsir setan yang menyesatkan manusia dengan mengatakan Darussalam Surga. Darr artinya tempat, Salam artinya menyelamatkan. Maksudnya adalah suatu tanah bebas yang menggunakan hukum-hukum Alloh yang menyelamatkan orang-orang yang ada di dalamnya. Lawannya adalah darul bawar; tempat yang mencelakan, artinya: suatu komunitas negeri yang tidak menggunakan hukum alloh, tetapi menggunakan hukum bikinan manusia. Itulah janji Alloh kepada Musa yang ditunaikan oleh Joshua. Joshua ini adalah tangan kanan Musa AS dari sejak di Mesir, ada 2 jendral yang membantu Musa: Joshua (Isroil) dan Khaleb (Ismail). Jadi sebenarnya antara Ishaq dengan Ismail dari dulu telah melakukan kerjasama, karena Alloh Mempercayakan kepada generasi Ishaq, maka bani israil selalu mendukung perjuangan bani Isroil.

Saudara, karena Alloh menetapkan bani Isroil akan melakukan kerusakan dua kali, maka bani Isroil melakukan kerusakan yang pertama. Apa bentuk kerusakan sebuah Kholifah? Kerusakan sebuah kholifah adalah pada saat bani israil tidak konsis lagi terhadap bai’at trhursina, pada saat dien ini dimulai untuk ditegakkan.

Kalau kita mempelajari Kitab Perjanjian Lama, kehancuran bani Isroil disebabkan oleh karena mereka ini sudah tidak cinta lagi kepada Alloh, mereka sudah mencintai alloh-alloh yang lainnya, mereka sudah melupakan bai’ah Thursina.

Tatkala sebuah umat tidak konsis lagi dengan bai’atnya, berarti dia tidak mencintai alloh lagi, tatkala bani isroil ini sudah tidak cinta lagi Alloh, maka Alloh akan meninggalkan mereka. Bukan hanya meninggalkan, Alloh juga akan menghukum mereka.

Di dalam Taurat diceritakan tatkala bani Isroil tidak konsis terhadap bai’at Thursina, maka Alloh Membangkitkan hambanya untuk menghancurkan bani Isroil Qs.17/5

Artinya : Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama dari kedua kejahatan itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Maksudnya : hamba-hamba kami bukanlah orang-orang yang mukmin, sebab menurut Al-qur’an semua mahkluk ini adalah hamba Alloh, siapa yang dimaksud Alloh di sini, maksudnya adalah bangsa Persia dengan Dibangkitkannya Nebukadnezar, lalu memperlakukan Bani Isroil sebagai budak kembali.
Memang beginilah Alloh membuat manusia ini kedalam dua blok, blok mukmin dan blok kafir, blok thogut dan blok Alloh, selalu berpasang-pasangan. QS. 36/36

Artinya : Maha Suci Allah yang telah menciptakan secara berpasang-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

Karena di Indonesia ini yang membuat orang bingung karena mereka tidak mampu membedakan, seolah-olah di Indonesia ini semua orang adalah orang yang beriman, karena menurut mereka, orang yang beriman adalah orang yang percaya adanya Tuhan, karena sebab inilah, kita tidak mengerti mana mukmin mana kafir.

Tidak jelas, karena mereka tidak mengunakan Al-qur’an sebagai furqon, seandainya manusia menggunakan Al-qur’an sebagai Al-Furqon, maka manusia akan terbagi dua, yakni manusia yang berada pada Sirotol Mustaqim dan manusia yang berada pada Sirotol Magdhub serta dholin. Maka tatkala orang-orang yang ada di Sirotol Mustaqim tidak konsis lagi membela dien Alloh maka mereka akan terpuruk.

Maka akhirnya akan berganti pada suatu posisi yang berbeda, ada yang di atas dan ada yang di bawah. Tidak boleh sama antara sisi positif dan negatif pada posisi yang sama. Ini bedanya Al-Qur’an dan yang lainnya saudara! Tidak bisa haq dan bathil itu disatukan QS 2/42

Artinya : Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui.

Karena bani Isroil mendustakan, maka Alloh menggunakan tangan Nebukadnezar berkebangsaanPersia untuk menghinakan bani Isroil, bahwa bani Isroil kembali terpuruk, kenapa ini terjadi? Karena bani Isroil tidak konsis lagi dengan mitsaq! Sebab untuk membangun kholifah ini harus dengan mitsaq, bai’at, tidak bisa tanpa bai’at, harus dimulai dengan Qs.48/10

Artinya : Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya Balasan Yang Besar.

Lalu bani Isroil meratap. Karena itulah di dalam injil ada Kitab yang bernama kitab Ratapan. Inilah yang sangat ditakuti oleh orang musyrik. Artinya anda mitsaq lalu konsis dengan mitsaq, maka dunia akan Alloh berikan kepada anda. Maka tatkala anda bergeser dari sumpah anda kepada Alloh, maka anda akan di azab oleh Alloh. Maka tatkala bani Isroil konsis melaksanakan bai’at Thursina, maka mereka Diberi kekuasaan yang sangat besar oleh Alloh.

Karena itulah kalau umat Islam mau bangkit, laksanakanlah sunnah Rasul ini, tetapi saat ini manusia takut/phobia terhadap mitsaq, padahal banyak ayat Alloh yang menjelaskan tentang mitsaq ini (33/7-6, 48/10). Memang iman itu adalah bai’ah saudara, tanpa adanya bai’ah maka seseorang tidak dapat disebut sebagai orang yang beriman.

Setelah meratap, akhirnya Alloh Mendengar ratapan Bani Isroil, bagaimana cara alloh menolong, yakni dengan cara mengutus seorang Rosul, QS 62/2

Artinya :
Dia-lah yang mengutus kepada kaum UMMI seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Jadi rasul ini adalah orang yang dipilih Alloh, Musa tidak pernah berkeinginan sebagai Rosul, tetapi Alloh telah Memilih dia, jadi bukan kehendak Muhammad, Muhammad menjadi Rasul. Jadi siapa manusia yang Diutus oleh Alloh untuk menebus dosa-dosa Bani Isroil yang telah meninggalkan Alloh, hal ini dinubuahkan oleh nabi Yesaya dan Yerenia. Nubuah adalah apa yang akan terjadi pada kehidupan ke depan. Pada zaman Raja-raja setelah Sulaiman berkuasa, Yesaya dan Yerenia menubuahkan bahwa bani Isroil akan hancur dengan diserang oleh bangsa-bangsa. Gunung Sion tidak berbunga lagi (amtsal), dan menubuahkan juga pertolongan Alloh kepada Yerusalem, dengan mengutus Yesus Kristus, untuk menebus dosa-dosa bani Isroil dan mengangkat mereka menjadi kholifah kembali.

Bertanya Yohanes kepada Yesus Kristus, apakah engkau orang yang dimaksudkan oleh Yesaya, dijawab oleh Yesus Kristus : apa yang dinubuahkan oleh Yesaya ada padaku; tentang orang mati jadi hidup, orang kusta jadi sembuh, orang buta jadi melihat, hal ini membuktikan bahwa Yesus Kristus mewujudkan nubuah nabi Yesaya dan Yeremia, yaitu membangkitkan kembali bani Isroil, kalau di dalam Al-Qur’an kisah Yesus Kristus berbeda dengan Perjanjian baru, bedanya adalah kalau di Perjanjian Baru Yesus Kristus itu adalah nabi yang gagal, sedangkan didalam Al-Qur’an yesus Kristus itu adalah seorang Rasulullah, maka tugasnya adalah, Qs.61/9

Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan dien yang benar, agar Dia memenangkannya di atas segala dien meskipun orang-orang yang memandang islam ini secara parsial/musyrik benci.

Tapi di dalam Injil Perjanjian Baru di katakan bahwa Yesus Kristus adalah nabi yang gagal. Dia da’wah umur 30 tahun lalu di salib umur 33 tahun, tetapi kalau Al-Qur’an menyatakan bahwa nabi Isa tidak pernah disalib dan yang lebih hebatnya lagi bahwa nabi Isa pernah Futuh, karena mampu mengusir musuh-musuhnya.Qs.61/14

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: " Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan dien) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: " Kamilah penolong-penolong dien Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.rarti bani Isroil telah mengalami futuh yang kedua kalinya, inilah merupakan kesempatan yang kedua yang diberikan oleh Allah, bahwa berbicara tentang Isa adalah sesuatu yang Misterius, banyak gereja-gereja di dunia ini yang percaya bahwa Yesus Kristus berumur sampai tua, bahkan sampai umur 50 tahun Yesus kristus masih Merried dengan Lydia. Maka bangkitlah kembali gunung Sion, sehingga berada di atas segala tanah, artinya kembalilah Yerusalem ini tegak berdiri, melaksanakan hukum-hukum Allah.

Sesuai dengan qodo/ketetapan Alloh, Bani Isroil melakukan kerusakan yang kedua kalinya, maka Alloh kembali membangkitkan bangsa-bangsa untuk menghancurkan Yerusalem. Sejarah inilah yang hilang, bahkan Kholifah Islam yang ditegakkan Isa berjalan selama kurang lebih 700 tahun, kemudian setelah dien Alloh berjaya selama 700 tahun barulah bani isroil turun lagi. Saudara, yang dimaksud dengan kelahiran nabi Isa itu bukanlah kelahiran jabang bayi, kalau dalam cerita perjanjian baru adalah lahirnya jabang bayi, kan? Bertempat di palungan (kandang kuda), sampai seburuk itu mereka menghina nabi Isa AS, sebenarnya yang dimaksud kelahiran nabi Isa itu ialah bukanlah lahirnya jabang bayi, sebab tidak ada manusia yang lahir langsung menjadi nabi! Muhammad pun waktu lahir tidak langsung menjadi nabi Muhammad, jadi orang-orang yang mengadakan Maulid nabi Muhammad adalah orang-orang yang tersesat, sebab saat Muhammad lahir muhammad belum diangkat menjadi nabi, sebab Muhammad jadi nabi umur 40 tahun QS. 46/15

Artinya : Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh ( 40 ) tahun ia berdo`a: "Ya Robbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri/muslim".

 Jadi sebenarnya bukan kita yang tersesat, tetapi manusia-manusia yang mengadakan Maulid nabilah yang tersesat, orang yang merayakan tanggal 25 Desember juga merupakan orang yang tersesat, kalau nabi Isa As bisa bicara dalam buaian, itukan sebuah amtsal! Qs.19/27-31  

Artinya : Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.

Kaumnya berkata: " Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: " Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata Isa: " Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.

Maksudnya adalah saat Isa AS masih dalam didikan dia sudah dapat berdakwah, jadi nabi isa ini adalah seorang yang diutus oleh Alloh untuk menolong bani Isroil. Berarti nubuah nabi Yesaya dan Yeremia sudah pernah terwujud, jadi kalau hari ini orang Kristen masih menunggu kerajaan Allah akan turun dari langit, itu merupakan salah satu ajaran yang sesat, hal ini tidak ada dasarnya, kenapa? Karena,Kuulu nafsin za’iqotul maut, tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, inilah salah satu dongeng israiliat yang dibungkus di dalam bahasa arab,dengan suatu tujuan untuk memadamkan Nur Allah.

 Lalu setelah Isa mewujudkan nubuah nabi Yesaya, maka bani Isroil kembali menjadi Kholifah, kemudian merekapun melakukan kerusakan yang kedua kalinya, maka Alloh membangkitkan Pilatus atau Herodes (Romawi) untuk membunuh semua pejuang daripada bani Isroil, Saudara kalau kita lihat kitab Injil di sana ada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebenarnya apa yang dimaksud dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu?, ini adalah masalah janji kepada Allah , yang dimaksud dengan Perjanjian Lama adalah Musa berjanji kepada Alloh dengan bani Isroil untuk menegakkan hukum-hukum Alloh (old testment) yang dimulai dari kitab Genesis sampai dengan Kitab Zakariya yang dikenal dengan bai’at Thursina, bahwasannya Isroil hanya akan mengabdi kepada Alloh saja bukan kepada alloh-alloh yang lain.

Karena itulah, ada yang namanya perjanjian baru, yaitu nabi Isa As dengan umatnya bani isroil harus membuat perjanjian yang baru kepada Allah, karena tanpa Adanya perjanjian baru tidak mungkin Alloh akan kembali cinta kepada bani Isroil. Qs. 61/14, Maksudnya adalah perang, Qital. Hal ini benar karena nabi Isa datang bukan membawa damai tetapi datang dengan membawa pedang, yang akan menceraikan antara suami dengan istrinya, antara bapak dan anaknya. Dengan uraian di atas terlihatlah bahwa bani Isroil telah melakukan kerusakan dua kali, Maka Alloh memilih umat yang lain, yaitu dari generasi Bani Isma’il, itulah kenapa dalam Qs.17/9

Artinya : Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.

Maka, risalah ini jatuhlah kepada Muhammad QS.42/13

Artinya : Dia telah mensyari`atkan kamu tentang dien apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah dien dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik dien yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (dien) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

Jadilah kamu umat yang satu jangan pecah belah lagi, maka sunahnya musuh Islam adalah Demokrasi, sebaliknya hari ini demokrasi dianggap sebagai azasnya umat Islam QS. 5/82

Artinya : Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.

Artinya begini saudara, dari Anda bertalwiyah pada orang-orang yang berpaham nasionalis, lebih baik bertalwiyah kepada Nasrani, sebab dari pada orang-orang yang berpaham kebangsaan, yang mengaku Islam tapi berpaham kebangsaan itu sangat benci dengan Islamnya Muhammad. Karena paham nasionalis itu menurut Qur’an merupakan paham bangsa-bangsa yang menyembah dewa-dewa bangsa, di dalam Al-qur’an hal ini disebut menyembah tradisi nenek moyang Qs.2/170

Artinya : Dan apabila dikatakan kepada mereka: " Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: " Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"

Mereka sangat benci dengan Islam Muhammad, hal ini adalah sesuatu yang sangat wajar, sebab kalau Islam tegak, dia akan punah. Jadi, saudara, daripada saudara talwiyah kepada yahudi atau nasionalis lebih baik talwiyah kepada Nashrani, kenapa?, karena diantara orang Nasrani itu ada pendeta-pendeta yang sholeh QS. 5/83

Artinya : Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Robb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi.

Ini artinya Alloh Memerintahkan kepada kita untuk Mengarahkan da’wah kita kepada Nasrani, anda harus sampaikan ayat-ayat Alloh kepada mereka. Karena apa yang kamu bacakan mereka, mereka mengenalnya, mereka akan berkata : ini adalah ajaran yang pernah kami dapatkan nabi Isa, hal ini pernah terjadi pada negus, lalu Negus menangis.

Kemudian Muhammad berhasil menegakkan Kitab alloh, maka saat Muhammad dan pengikutnya menegakkan khilafah, dia dan pengikutnya berhadapan dengan penguasa yakni tentara Roma di Lembah Mu’tah. Terjadi yang namanya perang Mu’tah. Ada dua super power saat itu, yakni Roma dan Persia, kemudian nabi memberikan ultimatum kepada dua Negara besar ini agar mereka menerima Islam, kalau mereka tidak mau menerima Islam, maka mereka akan dihancurkan oleh tentara Islam, hal ini terjadi sebelum futuh Mekkah, nabi baru saja mengadakan perjanjian Hudabiyah. Secara nalar manusia, bagaimana mungkin Muhammad mampu mengalahkan Romawi dan Persia? Tetapi ini bukanlah kemauan pribadi Muhammad, tapi yang sedang bermain adalah alloh SWT, yang sedang berbuat makar adalah Alloh AWT, bukan Muhammad, karena sudah masanya Romawi dan Persia harus dipasung.

Saudara, kalau memang sudah sampai pada gilirannya, maka tidak ada yang dapat mencegahnya.Kita ini hanya pelakon. Ini yang harus diimani saudara! Bahwa ini bukanlah program pribadi, tetapi ini program Alloh. Kita ini hanyalah ibarat pion yang harus siap diposisikankan dimana saja dengan sikap Sami’na Wa ato’na, sehingga pada akhirnya tegaklah khilafah Islam kembali. Sebagai suatu Sunatullah yang tidak pernah berubah Qs.7/34

Artinya : Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.

 Maka tatkala sistem kekhalifahan ini diganti dengan system kerajaan-kerajaan besar, maka Alloh menghancurkan kembali Dienul Islam ini.Dengan cara membangkitkan Hulagu yang berkebangsaan mongol, atau Jengis Khan, yang berasal dari pegunungan Timur yang terpencil Qs.17/5

Arrtinya : Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama dari kedua kejahatan itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Jadi apa yang dibawa oleh Muhammad telah wujud, lalu Dihancurkan oleh Alloh yang mengutus Hulagu. Jadi kalau hari ini ada orang yang mengatakan bahwa Islam telah sempurna adalah suatu pemahaman yang salah. Karena berbicara masalah Al-Yauma adalah berbicara pada saat Rosul Alloh Muhammad berhasil menegakkan Khilafah Alloh, dimana terdapat suatu teritorial dimana umat Islam dapat beribadah kepada Alloh.

Sekarang, apakah Masjid tempat ibadah umat Islam itu masih ada? Tidak! Hal ini sudah tidak ada lagi saudara. Jadi apakah Islam sekarang sudah sempurna? Tentu saja belum saudara-saudara! Karena itulah Alloh memerintahkan kita untuk menegakkan dien al Islam, Islam ini sudah tidak sempurna lagi, sekarang telah sampai masanya bahwa dien Al Islam harus tegak kembali! Berarti sekitar tahun 2024 nanti Islam telah zhohir kembali di bumi alloh ini. Tetapi saudara, hal yang terpenting adalah shof karena sebelum shof ini rapat, maka imam tidak akan pernah takbir.

Terus bagaimana kalau Muhammad wafat. QS 3/144

Artinya : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

Jadi saudara, tugas kita sekarang adalah bagaimana agar Al-Qur’an ini masuk ke dalam Qolbu kita, dengan cara hafidz al-qur’an, tanamkan firman Alloh ini ke dalam qolbu kita, nanti Alloh akan berbicara Melalui diri kita kepada dunia. Karena tempatnya Al-Qur’an bukanlah di kertas, tetapi ke dalam kepala kita sebagai seorang mukmin, kalau Qur’an di kertas, bisa apa Qur’an.
Fadzakkir, fa innama anta Mudzakkir, Sehingga saat nanti kita menyampaikan ayat Alloh kepada manusia, kita dapat menjelaskan kepada mereka dan mampu menjawab semua pertanyaan mereka tentang risalah ini.QS. 25/33

Artinya : Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.

Jumat, 03 April 2009

AKAR HISTORIS KESAMAAN MILLAH IBRAHIM (PERBEDAAN TIGA AGAMA SAMAWI)

AKAR HISTORIS KESAMAAN MILLAH IBRAHIM (PERBEDAAN TIGA AGAMA SAMAWI)

Pada perayaan hari Idul Adha tahun 1414 H yang lalu, presiden Amerika, Bill Clinton menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Islam berkenaan dengan hari raya Idul Adha.

Di antara ucapannya adalah sebagai berikut, " Sesungguhnya saya menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan selamat hari raya Idul Adha sambil mengingatkan kepada seluruh dunia terhadap kesamaan akar historis yang dalam antara umat Nasrani dan Yahudi Amerika dengan umat Islam ".

Apa yang diungkapkan presiden negara adidaya waktu itu bahwa ada kesamaan akar historis antara Yahudi, Nasrani dan Islam tidaklah salah. Akar historis tersebut berpangkal kepada Nabi Ibrahim AS.

Dalam Kitab Kejadian pasal 17:15-21,

"Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham, tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara itulah namanya. Aku akan memberkatinya dan dari dia padanya juga aku akan memberikan padamu seorang laki-laki, bahkan aku akan memberkatinya sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa, raja bangsa-bangsa akan lahir daripadanya. Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak, dan mungkinkah Sara yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?". Dan Abraham berkata kepada Allah, " Akh, sekiranya Ismail diperkenankan hidup di hadapan-Mu ?".

Tetapi Allah berfirman, "Tidak, melainkan isterimu Sara-lah yang akan melahirkan anak laki-lakimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan aku akan mengadakan perjanjianku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Tentang Ismail, Aku telah mendengarkan permintaanmu, ia akan Ku berkati, Ku buat beranak-cucu dan sangat banyak. Ia akan memperanakkan dua belas raja dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar."

Dengan demikian tampaklah jelas keistimewaan yang diberikan Allah kepada Ismail, yaitu akan memberkatinya membuahkan dan memperbanyak keturunannya. Dua belas pimpinan akan lahir darinya. Jumlah anak Ismail tersebut telah terbukti dan sungguh dilahirkan sebagaimana yang disebutkan Kitab Kejadian 25:12-15

"Inilah keturunan Ismail, anak Abraham yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir hamba sara itu. Inilah nama anak-anak Ismail, disebutkan menurut urutan lahirnya : Nebayot (anak sulung ismail ), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Bietur, Nafizi dan Ketma. Itulah anak-anak Ismail dan itulah nama-nama mereka.

Ada hal lain firman Allah dalam Al Kitabang membenarkan misi tauhid semua nabi sama. Al-Qur’an melengkapi kitab sebelumnya dan hanya Islam yang masih taat dengan perjanjian soal khitanan bagi semua laki-laki.

Kitab Kejadian 17:9-14, " lagi firman Allah kepada Abraham, "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjian-Ku yang harus kamu pegang antara aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki diantaramu harus disunat, haruslah dukerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di atara kamu turun temurun baik yang lahir di rumahmu maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing tetapi tidak termasuk keturunanmu, orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat. Maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunatyakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya, ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Tanda perjanjian ini tetap berlaku pada beberapa generasi setelah Ibrahim sampai kepada Nabi Isa AS yang dikhitan pada saat berumur 8 hari, diriwayatkan oleh Injil Lukas 2-21, "Dan ketika genap delapan hari, dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus yaitu nama yang disebut malaikat sebelum ia dikandung ibunya."

Hal ini tetap berlaku sampai akhirnya digugurkan/dihapuskan oleh Paus Paulus dari agama Nasrani, akan tetapi umat Islam sampai sekarang masih melaksanakan syariat tersebutuntuk merealisir tanda perjanjian yang ditetapkan Allah kepada nabi Ibrahim dan kepada kakek mereka Ismail untuk tetap diberkati dan menjadi bangsa yang besar.

Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa dari ketiga agama yang memiliki akar historis itu masing masing memiliki perbedaan yang nyata terutama dalam pandangan masing-masing agama satu sama lain Perbedaan ini akan membuktikan tingkat logika dan toleransi Islam.

Umat Yahudi mempercayai Nabi Musa AS, tetapi tidak mau menerima apa yang diserukan beliau. Merka kafir terhadap Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.

Umat Nasrani lebih berkurang sedikit tingkat fanatismenyamereka mempercayai Nabi Musa AS dan NAbi Isa AS, menyatukan kitab Perjanjian Lama dan Baru menjadi satu kitab suci. Hanya saja mereka ingkar kepada nabi Muhammad SAW apalagi terhadap umat Islam.

Umat Islam mempercayai ketiga rasul tersebut, yaitu Musa, Isa dan Muhammad, dan mendudukkan ketiganya dalam satu derajat dan ajaran. Iman seorang Muslim tidak sah jika tidak mempercayai salah satu rasul tersebut.

Disinilah tampak toleransi agama Islam dan tingkat penggunaan logikanya.

Roger Arnold, dalam bukunya yang berjudul "Tiga Rasul Bagi satu Pencipta" mengatakan bahwa agama Islam mengakui semua para nabi, sedangkan orang-orang Yahudi menjauhkan Isa dan Muhammad, dan orang-orang nasrani menjauhkan Muhammad SAW. Agama Islam adalah agama yang lebih terbuka.

Islam, suatu agama yang mempelakukan dengan baik dan hormat semua rasulullah sejak nabi Ibrahim sampai nabi Muhammad, tidak membedakan antara satu rasul dengan yang lainnya, Ismail, Ishak, Ya’kub, Musa, Isa dan Muhammad. Semuanya adalah nabi dan rasul yang diutus untuk memberi petunjuk kepada manusia.

seorang muslim harus beriman kepada semua nabi dan keimanan ini merupakan syarat iman kepada nabi Muhammad SAW.

Inilah yang diperintahkan Al Qur’an dan nabi Muhammad kepada kita.