Powered By Blogger

Welcome Sahabat.

Saya sebagai penulis berharap dapat berbagi ilmu dan pengalaman bersama-sama sahabat semua. thanks

Jumat, 03 April 2009

Musyrik vs Tauhid

Musyrik vs Tauhid

Musyrik vs Tauhid [Photo]
[Photo] [Photo]
[Photo] Jumat, 2007 September 21 Kerasulan bagian 1 Dalam percaturan politik dimuka bumi ada dua macam istilah kekuasaan yaitu kekuasaan manusia dan kekuasaan Allah, keduanya berbicara mengenai kekuasaan, Olehnya itu ada kita sering dengar bahwa dalam hal ajaran agama jangan disangkut pautkan dengan kekuasaan dalam politik, agama untuk agama, politik untuk kekuasaan. Jadi berbicara masalah politik adalah berbicara masalah kekuasaan. Jadi dalam hal kekuasaan tentu ada hubungannya dengan hukum, penguasa, ummah, dan wilayah.

Jadi berbica tentang Allah Maha Kuasa, Allah Maha besar adalah berbicara masalah politik Allah, kekuasaan Allah, jadi maksudnya adalah Allah penguasa jagad alam semesta ini dalam arti seluruh kekuasaan alam ini tidak ada kekuasaan yang eksis melainkan kekuasaan Allah. Olehnya itu dalam hal kerajaan Allah dimuka bumi maka seharusnya yang berkuasa kepada manusia adalah Allah. jadi Allah berkuasa di bumi bukan berbicara kekuasaan dalam hal materi tapi Allah berkuasa juga pada manusia dimana manusia taat kepada Allah. Karena manusia adalah ciptaan Allah, jadi ketaatan manusia kepada Allah adalah melaksanakan segala perintah dan larangannya.

Tatkala sebuah komunitas melaksanakan hukum Allah maka Rajanya adalah Allah, tatkala dalam kekuasaan yang diatur oleh manusia maka rajanya adalah berhala. Yang disebut berhala bukan batu, bukan kayu, berhala adalah sesuatu yang disejajarkan dengan Allah tapi itu adalah buatan manusia, berhala itu adalah merupakan hasil produk manusia yang kemudian diabdi, yang kemudian dilambangkan dalam bentuk sysmbol-symbol negara.

Jadi dunia ini selalu ada dua kekuasaan yang selalu silih berganti antara kekuasaan yang diciptakan Allah tatkala Dia mengutus RasulNya dan kekuasaan yang diciptakan manusia tatkala kerajaan yang diciptakan Allah itu sudah habis masanya, terkadang bumi dikuasai oleh Allah melalui RasulNya yang kemudian dilanjutkan oleh khalifah, dan terkadang bumi dikuasai oleh thoghut (syaithon).

40/29. (Musa berkata): "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!" Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar."

20/120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

Jadi Allah sebagai Rabbul ’alamin selalu memperjalankan atau selalu mempergilirkan kekuasaan itu. Ibarat dalam suatu pemerintahan ada yang dinamakan pemilu untuk memilih seorang gubernur dari suatu kelompok yang mewakili suatu kelompok tertentu.

Dalam kitab-kitab Allah, kita mengetahui bahwa apa yang diwahyukan kepada Nabi-Nabi mulai dari Khalifah Adam adalah sama, olehnya itu diperlukan sebuah penjagaan misi supaya misi tersebut ada standarnya, jadi kalau misi itu sudah menyebar karena sudah dimakan oleh masa, maka otomatis wahyu yang pernah diajarkan Allah melalui RasulNya akan dicabut lagi. Maka untuk itulah harus ada kitab yang menjadi stándar ajaran Allah semenjak dari Adam, jadi kitab inilah yang akan menjaga ajaran Allah. Untuk itulah kita sebagai manusia tinggal menjalani saja, karena peta perjalanan ummat manusia sudah digariskan oleh Allah, kodrat manusia sudah diqodarkan oleh Allah, tinggal manusia saja mau menjalankan kehidupan yang mana, apakah model kehidupan yang diundangkan manusia atau model kehidupan yang diundangkan Allah, oleh karena itu ada sebuah kitab yang dijadikan tuntunan untuk mengetahui sejarah perjalanan ummat manusia.

Untuk lebih jelasnya kita harus mengetahui system kerasulan, kita jadikan Abraham sebagai stándar karena kata Allah dia adalah orang yang hanif dan bukan orang musyrik, karena tidak ada bedanya apa yang dibawah oleh Nuh, itu juga yang diwahyukan kepada Ibrahim.

16/123. Kemudian Kami wahyukan kepadamu: "Ikutilah milata Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk Musyrikin.

Menjadi pertanyaan kenapa Allah mengatakan Ibrahim itu bukan orang musyrik tetapi dia adalah orang yang hanif, untuk itulah kita harus mengetahui sejarah perjalanan ummat manusia, karena dalam kitab-kitab Allah paling banyak diceritakan mengenai anak-anak Abraham baik itu dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan tentu saja berdasarkan kitab-kitab Allah, karena kata Allah apabila kalian berbeda pendapat maka kembalikanlah kepada Allah artinya untuk menyelesaikan segala permasalahan adalah berdasarkan kitab-kitab Allah karena kitab adalah min kulli amri, untuk mengatur segala urusan.

Abraham adalah orang babylonia bukan orang Arab, beliau lahir di Irak dekat sungai Tigris, jadi cerita Ibrahim adalah cerita mengenai kerajaan (kekuasaan) yang besar namanya Namrudz yang ada di Irak, Babylon itu adalah kelanjutan dari kekuasaan Nuh Rasulullah yang sudah hancur, yang kemudian dibangun lagi, penguasa dari babylon yang bernama namrudz menggunakan system plurality artinya dimana digambarkan ada patung besar dan patung-patung yang lain, jadi sudah bergeser dari Ad Din yang dibawah oleh Nuh, artinya mereka sudah tidak mengabdi secara fitrah kepada Allah, tetapi sudah mengabdi kepada dewa bangsa-bangsa, yang kemudian Ibrahim berda’wah kepada bangsanya agar kembali kepada fitrah yaitu Ad Din atau tatacara hidup nenek moyang mereka yaitu peng’abdian yang benar dimana tidak ada ilah-ilah lain selain Allah.

Akibat da’wah Ibrahim akhirnya dia diusir oleh bangsanya, 19/41-48 akibat dia mencela sesembahan oleh Bapak-Bapaknya, sebagai orang yang tetap konsis akidahnya maka Ibrahim lebih baik memilih untuk behijrah dari bangsanya, mengembara dari bangsa ke bangsa 60/4-6., Ibrahim meninggalkan negerinya dalam rangka mencari dimana dia dapat mengabdi dengan benar kepada Allah saja, dimana Ad Din itu bisa diterima,

Ibrahim mempunyai seorang istri bernama Sarah namun mandul. Akhirnya sarah memberikan gundiknya yaitu Haqar seorang wanita Mesir untuk dipersunting mungkin dari dialah Sarah mempunyai anak. Dari Haqar itulah lahir seorang anak yang bernama Ismail.

Kitab Kejadian
16:1. Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Jadi seharusnya tidak ada alasan Sara untuk mengakui Ismail sebagai anaknya, atau orang-orang Yahudi dan Kristen hari ini untuk menolak Ismail, karena Ismail terlahir sah sebagai seorang anak, bukan anak haram karena resmi atas restu sara.

Ketika Ismail akan disunat pada saat berumur 13 tahun. Bersamaan juga dengan Abraham disunat, umur Abraham 99 Tahun saat dia disunat barulah disitu Allah berjanji kepada Abraham akan memberikan seorang anak dari Sara tahun berikutnya. Jadi Ishaq lahir pada saat Abraham berumur 100 tahun itu berarti umur Ismail kurang lebih hampir 14 tahun. Jadi selisih perbedaan Ishaq dengan Ismail adalah kurang lebih 14 tahun.

Ismail adalah anak sulung, sebagaimana layaknya orang-orang pada saat itu maka Ismail mempunyai hak kesulungan, maka sebagai anak sulung tentu dia punya hak untuk mewarisi kekuasaan BapakNya.

Pada saat Ibrahim melakukan perjamuan, Ismail sedang bermain-main dengan adiknya Ishaq, Sara melihat maka dia berpikiran bahwa nantinya Ismail inilah yang akan menjadi penghalang, batu sandung bagi karir Ishaq yaitu Haqar yang diserahkan oleh Sara kepada Abraham, Karena pada saat itu ada istilah hak kesulungan, namun meskipun Haqar adalah seorang budak tetapi dia adalah budak yang diizinkan, resmi, hasil persetujuan Sara sendiri.

Maka diusirlah Haqar beserta anaknya, Ibrahim sempat marah karena Ismail juga adalah anaknya namun Allah berfirman “apa yang diperintahkan oleh istrimu penuhilah karena kelak yang akan diakui sebagai keturunanmu adalah dari Ishaq tetapi anak dari budakmu pun akan aku jadikan sebagai bangsa yang besar karena diapun adalah anakmu“ barulah Abraham mengerti.

Kejadian: 21
21:8 Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
21:9. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, Sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
21:11 Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
21:13 Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu.

Yang dimaksud keturunanmu ialah yang berasal dari Ishaq berbicara mengenail ahli waris tentang siapa yang akan menjadi pewaris pertama dalam hal diberkatinya untuk menjadi raja bangsa-bangsa, karena pada kejadian 21:13 pun Allah mengatakan juga bahwa keturunan dari hambamu juga akan dibuat menjadi suatu bangsa karena iapun anakmu. Kemarahan Sara diatas yang tidak mau agar anaknya menjadi ahli waris bersama-sama karena ketika Ishaq sedang bermain dengan kakaknya tentu saja sebagai seorang kakak, Ismail kemungkinan melakukan tindakan yang tidak disukai oleh Sara, karena yang namanya seorang kakak terkadang mainin adiknya, mungkin memukullah, jitak kepalanya, atau apa ajalah, padahal sebenarnya tindakan yang dilakukan itu bukan secara disengaja.

Namun bagi seorang Ibu yang melihat anak yang disayangnya itu diperlakukan seperti itu pasti akan marah meskipun dia itu adalah saudara kandung, karena dalam kitab sendiri dikatakan bahwa Sara itu sayang kepada Ishaq. Jadi bukan berarti Ismail itu dinafikkan sebagai seorang anak, hanya Sara mungkin berfikir salah tentang Ismail, masih kecil saja sudah digituin apalagi jika sudah besar, bisa-bisa Ishaq tidak mendapat tempat. Diusir bukan berarti dibenci tapi diungsikan ketempat yang lain.

Ada hal yang menarik yang selama ini dipertentangkan oleh orang-orang gereja dan masjid, tentang siapa yang dikurbankan, apakah Ishaq atau Ismail, sebab kenapa dalam Kitab Taurat yang dikurbankan adalah Ishaq, sedang didalam Al Qur’an tidak ada nama disebutkan siapa yang dikurbankan.

kitab Kejadian 22 dimana ada dialoq antara Abraham dengan anaknya, jika itu adalah Ishaq, paling tidak umurnya diatas 5 tahun, jadi umur Ismail antara 19-20 tahun.

Dimana pada Kitab kejadian 22 ayat 2, dikatakan "FirmanNya: Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishaq"

Yang menjadi pertanyaan "apakah Ishaq sudah lahir ketika Allah berkata kepada Abraham? "Ambillah anakkmu yang tunggal itu yang engkau kasihi" Padahal Ishaq adalah anak kedua dari Abraham.

Tapi menurut orang-orang gereja bahwa "Ishaq anak tunggal Sarah" , memang benar Ishaq anak tunggal dari Sarah, namun yang perlu digaris bawahi adalah "Perintah diatas bukan perintah kepada Sarah tapi kepada Abraham, Jika perintah kepada Sarah, bisa dibenarkan, Akan tetapi menurut Kitab kejadian 22 adalah perintah Allah kepada Abraham, yang diuji adalah iman Abraham, bukan Sarah"

Jika Ishaq sudah lahir mana mungkin Allah akan mengatakan "Ambillah anakmu yang tunggal itu, tetapi ambillah anakmu yang bungsu itu, yang engkau kasihi"

Maka kata "Yakni Ishaq" diatas adalah pengkaburan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlalu fanatismis kepada Ishaq yang tidak mau mengakui Ismail adalah anak Abraham. Jelas sekali bahwa Yang dikurbankan itu adalah Ismail “anakmu yang tunggal” berarti Ishaq belum lahir, Jadi ada kejanggalan pada Kitab kejadian 22 ayat 2 tersebut.

Haqar dan Ismail diungsikan ke selatan (Mekkah) dalam bahasa kasarnya dibuang jadi Ismail bukan orang Arab tapi orang Mesir, Ismail ketika diusir sudah remaja bukan saat dia berumur masih bayi seperti cerita orang hari ini. Minimal umur Ismail 15 tahun karena ketika Sara menyuruh Abraham mengusir Haqar dan Ismail, Ishaq sudah lahir bahkan dibible dikatakan Ishaq masih disusui, Sedang orang disusui adalah dari 0 sampai 2 tahun, kalau Ishaq sekitar 2 tahun maka itu berarti Ismail berumur kurang lebih 15 tahun. Kalau bible mengatakan bahwa Ismail digendong oleh Ibunya, bagaimana mungkin ada ibu menggendong anaknya yang sudah 15 tahun, ada juga seharusnya Ismail yang menggendong ibunya. Karena jika melihat postur tubuh orang-orang Arab yang gede’. Kelihatan lagi pengkaburan ayat yang ada dalam bible. Jadi orang Masjid salah, orang gereja juga salah.

Jadi persoalan masalah kurban itu, bukan ketika Ismail masih Orok tapi tatkala Ismail sudah dewasa. 37/102. Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup (falamma balagho ma’ahussa’ya) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Pengertian balagho kita bisa lihat dalam ayat 46/15

Jadi Ismail dikurbankan dalam rangka membersihkan ka’bah dari kemusyrikan 2/124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabnya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang dzalim.

Itulah ujian Allah kepada Ibrahim, Kejadian 22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba (menguji) Abraham, ia berfirman kepadanya. “Abaraham”, lalu sahutnya “yah Tuhan



Bersambung ......... Diposkan oleh Salman4213.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

SAlam sejahtera.
Bung,gmn perkembangan komar sekarang?
SAlam dari mukmin di medan. tolong add aq di facebook yah. tina_egan84@yahoo.com

Salman4213 mengatakan...

komar yg mana ya?