Powered By Blogger

Welcome Sahabat.

Saya sebagai penulis berharap dapat berbagi ilmu dan pengalaman bersama-sama sahabat semua. thanks

Jumat, 03 April 2009

AKAR HISTORIS KESAMAAN MILLAH IBRAHIM (PERBEDAAN TIGA AGAMA SAMAWI)

AKAR HISTORIS KESAMAAN MILLAH IBRAHIM (PERBEDAAN TIGA AGAMA SAMAWI)

Pada perayaan hari Idul Adha tahun 1414 H yang lalu, presiden Amerika, Bill Clinton menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Islam berkenaan dengan hari raya Idul Adha.

Di antara ucapannya adalah sebagai berikut, " Sesungguhnya saya menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan selamat hari raya Idul Adha sambil mengingatkan kepada seluruh dunia terhadap kesamaan akar historis yang dalam antara umat Nasrani dan Yahudi Amerika dengan umat Islam ".

Apa yang diungkapkan presiden negara adidaya waktu itu bahwa ada kesamaan akar historis antara Yahudi, Nasrani dan Islam tidaklah salah. Akar historis tersebut berpangkal kepada Nabi Ibrahim AS.

Dalam Kitab Kejadian pasal 17:15-21,

"Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham, tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara itulah namanya. Aku akan memberkatinya dan dari dia padanya juga aku akan memberikan padamu seorang laki-laki, bahkan aku akan memberkatinya sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa, raja bangsa-bangsa akan lahir daripadanya. Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak, dan mungkinkah Sara yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?". Dan Abraham berkata kepada Allah, " Akh, sekiranya Ismail diperkenankan hidup di hadapan-Mu ?".

Tetapi Allah berfirman, "Tidak, melainkan isterimu Sara-lah yang akan melahirkan anak laki-lakimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan aku akan mengadakan perjanjianku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Tentang Ismail, Aku telah mendengarkan permintaanmu, ia akan Ku berkati, Ku buat beranak-cucu dan sangat banyak. Ia akan memperanakkan dua belas raja dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar."

Dengan demikian tampaklah jelas keistimewaan yang diberikan Allah kepada Ismail, yaitu akan memberkatinya membuahkan dan memperbanyak keturunannya. Dua belas pimpinan akan lahir darinya. Jumlah anak Ismail tersebut telah terbukti dan sungguh dilahirkan sebagaimana yang disebutkan Kitab Kejadian 25:12-15

"Inilah keturunan Ismail, anak Abraham yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir hamba sara itu. Inilah nama anak-anak Ismail, disebutkan menurut urutan lahirnya : Nebayot (anak sulung ismail ), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Bietur, Nafizi dan Ketma. Itulah anak-anak Ismail dan itulah nama-nama mereka.

Ada hal lain firman Allah dalam Al Kitabang membenarkan misi tauhid semua nabi sama. Al-Qur’an melengkapi kitab sebelumnya dan hanya Islam yang masih taat dengan perjanjian soal khitanan bagi semua laki-laki.

Kitab Kejadian 17:9-14, " lagi firman Allah kepada Abraham, "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjian-Ku yang harus kamu pegang antara aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki diantaramu harus disunat, haruslah dukerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di atara kamu turun temurun baik yang lahir di rumahmu maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing tetapi tidak termasuk keturunanmu, orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat. Maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunatyakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya, ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Tanda perjanjian ini tetap berlaku pada beberapa generasi setelah Ibrahim sampai kepada Nabi Isa AS yang dikhitan pada saat berumur 8 hari, diriwayatkan oleh Injil Lukas 2-21, "Dan ketika genap delapan hari, dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus yaitu nama yang disebut malaikat sebelum ia dikandung ibunya."

Hal ini tetap berlaku sampai akhirnya digugurkan/dihapuskan oleh Paus Paulus dari agama Nasrani, akan tetapi umat Islam sampai sekarang masih melaksanakan syariat tersebutuntuk merealisir tanda perjanjian yang ditetapkan Allah kepada nabi Ibrahim dan kepada kakek mereka Ismail untuk tetap diberkati dan menjadi bangsa yang besar.

Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa dari ketiga agama yang memiliki akar historis itu masing masing memiliki perbedaan yang nyata terutama dalam pandangan masing-masing agama satu sama lain Perbedaan ini akan membuktikan tingkat logika dan toleransi Islam.

Umat Yahudi mempercayai Nabi Musa AS, tetapi tidak mau menerima apa yang diserukan beliau. Merka kafir terhadap Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.

Umat Nasrani lebih berkurang sedikit tingkat fanatismenyamereka mempercayai Nabi Musa AS dan NAbi Isa AS, menyatukan kitab Perjanjian Lama dan Baru menjadi satu kitab suci. Hanya saja mereka ingkar kepada nabi Muhammad SAW apalagi terhadap umat Islam.

Umat Islam mempercayai ketiga rasul tersebut, yaitu Musa, Isa dan Muhammad, dan mendudukkan ketiganya dalam satu derajat dan ajaran. Iman seorang Muslim tidak sah jika tidak mempercayai salah satu rasul tersebut.

Disinilah tampak toleransi agama Islam dan tingkat penggunaan logikanya.

Roger Arnold, dalam bukunya yang berjudul "Tiga Rasul Bagi satu Pencipta" mengatakan bahwa agama Islam mengakui semua para nabi, sedangkan orang-orang Yahudi menjauhkan Isa dan Muhammad, dan orang-orang nasrani menjauhkan Muhammad SAW. Agama Islam adalah agama yang lebih terbuka.

Islam, suatu agama yang mempelakukan dengan baik dan hormat semua rasulullah sejak nabi Ibrahim sampai nabi Muhammad, tidak membedakan antara satu rasul dengan yang lainnya, Ismail, Ishak, Ya’kub, Musa, Isa dan Muhammad. Semuanya adalah nabi dan rasul yang diutus untuk memberi petunjuk kepada manusia.

seorang muslim harus beriman kepada semua nabi dan keimanan ini merupakan syarat iman kepada nabi Muhammad SAW.

Inilah yang diperintahkan Al Qur’an dan nabi Muhammad kepada kita.

Tidak ada komentar: