Powered By Blogger

Welcome Sahabat.

Saya sebagai penulis berharap dapat berbagi ilmu dan pengalaman bersama-sama sahabat semua. thanks

Sabtu, 16 Mei 2009

Dien Al Islam

Dien Al Islam

Banyak sekarang orang tidak tahu apa sebenarnya yang mereka anut. Merka kebanyakan hanya mengikuti pendapat para orang tua mereka atau para -ulama- mereka. Sehingga menjadikan mereka tersesat oleh pendapat kebanyakan orang yang entah darimana dasar ilmunya. Banyak orang mencari kebenaran tentang apa sebenarnya islam yang mereka anut.

Saat ini orang -muslim taat- merasa sangat tertekan dengan kondisi dunia yang tidak sesuai dengan kaidah islam menurut mereka. Kata merka islam yang dibawa oleh Muhammad 14abad yang lalu memiliki sifat yang sangat universal. Namun oarng modern berfikir ternyata islam adalah  kolot tidak bisa mengikuti perkembangan jaman yang sudah demikian canggih itu.

Ummat muslim sangat identik dengan orang kampong yang susah menerima perkembangan jaman. Merka dalam memperjuangngkan keyakinanya dengan jalan terorisme. Sampai-samapi bila mendengar tentang ummat islam akan terbayang orangnya berjenggot, pakai baju gamis, kemana-mana sering bawa bom. 

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita mendalami makna isi dari alQur’an, agar mengikis pemahaman tentang islam yang radikal tersebut. Saat ini memang sanagt aneh para pengakidah muslim juetru malah tidak tahu apa sebenarnya makna isi alqur’an.

Mereka hanya mengakui bahwa alqur’an adalah sumber segala sumber kebenaran. Namun pada kenyataannya mereka justru jauh dari pemahaman alqur’an. Sangat ironis memang bila kita melihat jumlah mayoritas penduduk negeri ini yang 80% mengaku penganut islam.

Banyak orang yang ingin beribadah kepada Alloh namun tidak kenala siapa sebenarnya yang merka abdi. Aneh sekali mana kala ada seseorang beribadah tidak tahu siapa. Hanya sebatas nama mereka mengenal Alloh, padahal alloh telh menurunkan alkitab yang berfungsi untuk mengetahui siapa sebenarnya yang mereka abdi.  

Betapa pentingnya kita sebagai ummat islam harus memahami islam dari sumbernya langsung yaitu alqur’an. Agar kita tidak termasuk orang yang Cuma ikut-ikut, krena banyak orangnya(6/116). Apabila kita melihat perjalanan rosululloh Muhammad dalam proses penegakan dien. Muhammad dimaki habis-habisan oleh bangsanya karena mendakwahkan islam. Bahkan Muhammad dikejar-kejar ingin dibunuh oleh bangsanya sendiri. Hingga setelah hijrah Muhammad melaksanakan perang menantang semua Negara-negara didunia untuk tunduk kepadanya.

Bila kita mau berpikir sungguh aneh mengapa Muhammad begitu gencarnya dia dimusuhi hanya kren mengajarkan bagaiman melakukan ritual islam yang benar. Mengapa saat ini tidak terulang kejadian Muhammad mendakwahkan islam. Banyak para ustad yang mendakwahkan islam namun justru uang yang mereka dapatkan bukan cacian dan makian dari bangsanya.

Seharusnya jika benar mereka mencontoh Rosul kejadian Rosululloh harus terulang. Jika rosul dulu mendakwahkan Islam dikejar-kejar ingin dibunuh maka sekarang orang mendakwahkan islam harus dikejar-kejar mau dibunuh.

Betapa pentingnya mentelaah apa sebenarnya yang didakwahakan Muhammad 14 abad tahun yang lalu. Maka sekarang kita coba buka alqur’an karena Muhammad dulu adalah mendakwahkan alqur’an. 

Dalam kita memahami Islam perlu adanya ilmu sebagai konsekwensi alloh menciptakan bagi manusia akal yang berfungsi sebagai sarana untuk memahami sesuatu, telinga untuk mendengar dan mata untuk melihat (17/36). Berbicara masalah ilmu adalah berbicara masalah teori yang sifatnya objektif, ilmiyah.

Maka dari itu alloh menurunkan alqur’an sebagai ilmu untuk mendukung akal manusia. Alqur’an adalah satu-satunya ilmu dasar yang mampu menjelaskan segala sesuatu(12/111). Maka sebelum kita mebahas lebih jauh tentang dien ini, simpan dulu pemahaman hasil dari pemikiran pribadi kita atau orang banyak yang pasti sifatnya spekulatif (45/23,6/116). 

  • Hal Tentang Dien 

Dien banyak dipahami oleh kebanyakan orang saat ini dengan agama. Agama bila kita pelajari lebih dalam, lebih banyak berbicara masalah Kredo dan ritual. Kredo adalah kepercayaan terhadap adanya Alloh yang berkuasa mengatur seluruh jagat alam raya ini. Dan Ritual adalah berbicara masalah tentang bagaiman kita –menyembah- kepada Alloh sebagai bentuk ketaatan kepadaNya.

Bicara masalah kepercayaan hal ini hanya dapat dilakukan oleh makhluk yang disebut manusia. Karena makhluk selain manusia tidak bisa memahami. Suatu kepercayaan hanya dapat ditangkap oleh akal manusia, karena kepercayaan adalah sebuah refleksi dari ilmu. Sehingga sangat mustahil bila hewan memiliki kepercayaan karena hewan tidak memiliki kemampuan untuk memahami.

Begitu juga dengan ritual, ritual adalah hasil dari sebuah karya cipta manusia yang berfungsi sebagai penghormatan. Sehingga Ritual pun adalah hasil dari sebuah karya cipta akal manusia. 

Berdasarkan ayat tersebut diatas telah dijelaskan bahwa semua yang dilangit dan dibumi telah tunduk patuh kepada Dien Alloh. Jika Kata Dien tersebut diartikan Agama maka hanya manusia saja yang bisa tunduk.

Padahal surat tersebut menyatakan seluruh yang di langit dan bumi. Jadi apa sebenarnya makna Dien sehingga alam semesta (langit dan bumi) bisa tunduk terhadapnya. 

Alam semesta dalam sistem kelangsungannya,aktivitas/kerjanya tunduk pada nilai2 kebenaran/aturan2 yang diciptakan oleh allah.Qs3/83 

"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan." 

             Kata aslama/berserah diri itulah asal kata islam,jadi kata islam itu bukan “trade mark/merek dagang” suatu agama seperti yang kita pahami selama ini.nah berbicara soal dien al-islam berbicara soal system/cara tunduk patuh/berserah diri terhadap nilai-nilai kebenaran yang berlaku di alam semesta yang telah allah turunkan.kembali ke awal pembicaraan.bagaimana cara manusia menentukan suatu nilai kebenaran dalam hidup untuk menentukan aturan/keputusan.karena manusia adalah komponen dari alam semesta seharusnya manusiapun tunduk/aslama seperti dicontohkan alam semesta alam semesta pada nilai-nilai kebenaran yang  telah allah turunkan(berdien al islam). 

Kenapa harus berserah diri pada allah? karena allahlah sang pencipta alam semesta.dialah yang berhak mengatur alam semesta.dan hanya allah yang  menentukan aturan/nilai yang mesti berlaku pada alam semesta dengan benar-benar tepat. analogi sepeda motor,yang benar-benar mengetahui spesifikasi motor tersebut baik ketahanan beban,kecepatan ideal dll adalah pembuat motor tersebut /pabriknya.begitu juga manusia dan alam semesta yang paling tahu aturan yang mesti berlaku adalah penciptanya(allah).

“yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk”

            Kita lihat contohnya pada alam,benar-benar aturan/system yang allah berlakukan untuk mengaturnya adalah amat sempurna. Contoh pada benda-benda langit. Bintang-bintang ,planet-planet yang dihamburkan tak terhitung banyaknya. Apakah mereka bertabrakan? apakah mereka bergerak tanpa aturan? 

           ”Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah“

              Berbeda dengan manusia kedudukan allah terhadap alam semesta adalah independent karena allah mahakaya/tidak membutuhkan sesuatu dari semesta alam(li ghoniyun anil alamin)

          …Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”

         Jadi dalam membuat aturan allah benar2 ditujukan untuk kepentingan makhluknya karena hanya allah-lah yang benar2 bebas dari hawahu/hayati dunya. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dien adalah  trilogy peranan utama Alloh yang membentu suatu system yang transenden (berkaitan). Yaitu pernan Dia sebagai Robb, Malik, Illah. Peranan Alloh Yng pertama yaitu Alloh sebagai Robb yang dibuktikan dengan adanya suatu tata aturan yang mengatur  segala gerak benda yang berada di seluruh alam.

Sehingga seluruh benda langit maupun bumi bergerak atas dasar aturan yang diberlakukan padanya. Aturan alam semesta inilah yang disebut sebagai Hukum alam. Tidak ada hukumlain yang dapat mengatur terbitnya dan tenggelamnya matahari selain hukum Alloh. Dalam skala kecilnya segala gerak, fikir, perbuatan, dan ucapan manusia telah diatur dalam Al Qur’an sebagai Dien atau tata aturan yang mengatur hubungan social manusia.  

 Peranan Alloh yang Kedua sebagai Malik yaitu Sang penguasa, yang mana segala aktivitas makhluk berda dibawah naungan kekuasaan atau power Al Aziz. Alam semesta sebagai territorial kerajaannya yang tidak ada kekuasaan lain yang menyaingi di dalamnya. Sebutir debu yang ada diluar angkasa pun tidak ada yang dapat lengah dari kekuasaanNya.

Dalam skala kecilnya seluruh manusia harus berada dalam satu teritorial kekuasaan (daulah) Alloh. Bumi yang dipijak oleh manusia adalah sebagian kecil dari teritorial kekuasaan alloh, hanya alloh yang berhak menguasainya, tidak boleh ada kekuasaan lain yang eksis menyainginya di bumi   -kekuasaan- alloh ini. 

Peranan Alloh yang ketiga sebagai Illah atau ma’bud yaitu sebagai Satu-satunya yang berhak untuk diabdi sehingga Dia menjadi sentral atau tujuan dari segala aktivitas makhluk yang berada dalam kerajaanya.

Dalam skala kecilnya peranan alloh sebagai Illah ini yang seharusbya ditaati, tidak boleh ada sentral ibadah lain selain kepadanya. Sehingga jika seluruh manusia hanya menjadikan aturan alloh sebagai satu-satunya -yang ditaati- maka manusia akan menjadi ummat yang satu dibawah kekuasaan alloh (23/52).

Tiga peranan Alloh inilah yang dimaksud dengan Dien Alloh, Tidak ada Dien Lain selain Dien Alloh (DIEN Islam). (3/19). Dien yang segala sesuatu yang dilangit dan di bumi tunduk patuh kepadaNya. 

  • Manusia Harus BerDien Islam

            Manusia pun sama karena merupakan bagian dari alam semesta sebenarnya seharusnya berserah diri pada aturan yang allah tetapkan.jika manusia menginginkan kehidupan yang teratur,berkah seperti alam semesta satu2nya cara adalah kembali ke fitrahnya(model awal penciptaan oleh allah).karena alam semesta memang diciptakan fitrahnya berdien islam.manusia yang bagian dari alam semesta ini sebetulnya fitrahnya adalah berdien islam. QS30/30 

             Ketika manusia berdien islam maka manusia sesuai dengan fitrahnya yaitu bagian dari alam semesta yang berjalan selaras.karena apa?alam semesta merupakan sebuah system yang tunduk patuh pada aturan yang allah tetapkan/berdien islam manusia merupakan sebuah komponen didalamnya ketika manusia mengikuti/membenarkan pola hidup/system lain(tidak berdien islam)maka yang terjadi antara alam manusia dan alam semesta tidak berjalan selaras.

           Seperti analogi system tadi ketika salah satu komponen rusak/tidak berjalan sesuai fitrahnya maka akan mengganggu system seluruhnya.ketika manusia tidak berdien islam otomatis kehidupan alam sebagai sebuah system tempat manusia tinggalpun akan terganggu.QS30/41 

             Namun ketika semua komponen berjalan sesuai tugasnya/fitrahnya barulah system tersebut dapat berjalan.kondisi tersebut yang dinamakan kondisi rohmatan lil alamin. Jika saat ini masih tampak kerusakan dilangit dan di bumi maka berarti bahwa dien islam belum benar-benar eksis dalam kehidupan manusia.

           Teratur pada alam semesta(materi)dan pada alam kehidupan manusia.Itulah sebabnya ketika manusia diseru untuk berdien islam sebenarnya untuk kebaikan manusia itu sendiri.demi kehidupan yang berkah.dan ketika manusia menolak dien islam sebenarnya manusia itu mendzolimi dirinya sendiri karena mengingini kehidupan yang melawan fitrah penciptaanya.dengan kata lain menganiaya dirinya sendiri.QS61/7 

Nah sekarang kita harus bertanya pada diri sendiri sudahkah dien Islam berlaku pada kehidupan manusia. Jika belum maka sudah seharusnya bagi yang berpikir dien Islam belu ada untuk menegakkannya.QS42/13.

Tidak ada komentar: